Penurunan Tarif Angkutan

"Sudah Rugi, Diprotes Pula"

VIVAnews - Sejumlah sopir angkutan umum di Pasar Minggu mengeluhkan kebijakan penurunan tarif. Sebab penurunan tarif tidak dibarengi dengan penurunan setoran angkutan umum.

"Banyak penumpang yang protes kalau tidak turun. Saya rugi karena setorannya tidak diturunkan," kata Karsip, 50 tahun, sopir Mikrolet jurusan Kampung Melayu - Pasar Minggu kepada VIVAnews, Selasa, 27 Januari 2009.

Karsip yang telah menjadi sopir selama belasan tahun ini mengaku setoran masih tetap Rp 110 ribu.

Pantauan VIVAnews, kebijakan penurunan tarif angkutan umum sebesar Rp 500 ternyata sudah diterapkan sebagian operator angkutan umum. Namun sebagian lagi masih memakai tarif lama.

Tarif angkutan yang mulai turun antara lain Mikrolet jurusan Kampung Melayu - Pasar Minggu yang semula Rp 4.000 untuk jarak terjauh kini menjadi Rp 3.500.

Begitu juga dengan angkutan umum jurusan Pasar Minggu - Cinere. Biasanya jarak terjauh Rp 3000 kini menjadi Rp 2.500. "Saya sudah turunkan dari kemarin," kata Jaya, 35 tahun salah satu sopir angkutan umum.

Sejumlah penumpang mengakui telah terjadi penurunan tarif angkutan. "Saya tadi naik Mikrolet sudah turun. Tapi nggak tahu kalau bus," kata Nanah, 35 warga Pasar Minggu.

Namun sejumlah sopir juga masih belum menurunkan tarif. Sophan, 50 tahuan, sopir M16 jurusan Kampung Melayu Pasa Minggu, hingga kini belum menurunkan tarif. "Saya rugi, setoran tidak diturunkan," katanya.

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Sumail Abdullah

Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi

Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Sumail Abdullah, dinilai menjadi salah satu nama yang berpotensi maju di Pilkada Kabupaten Banyuwangi dalam Pilkada serentak 2024

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024