VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan semua negara mengkoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2009 menyusul pemburukan ekonomi global yang terus berlanjut.
"Koreksi terjadi di semua negara," ujar Sri Mulyani saat rapat dengan Komisi Anggaran di DPR, Jakarta, Selasa, 27 Januari 2009. "Kondisi ekonomi global terus memburuk."
Ini mengakibatkan indeks saham dan nilai tukar mata uang sejumlah negara semakin tertekan. Bahkan, menurut dia, proyeksi indikator ekonomi global 2009 terus menerus direvisi ke bawah.
Untuk Dunia, pertumbuhan produk domestik bruto pada tahun lalu semula masih 4,4 persen pada Januari 2008, 3,8 persen (April), 3 persen (Oktober) dan 2,2 persen (November). Pada periode yang sama, pertumbuhan PDB Amerika juga menurun dari 1,8 persen pada Januari, 0,6 persen, 0,1 persen, hingga -0,3 pada November.
Eropa, Jepang, China dan India juga terus menurun pertumbuhannya. Jika pada awal Januari 2008, pertumbuhan China dan India masing-masing 10 persen dan 8,2 persen, pada November tahun lalu sudah turun masing-masing 8,5 dan 6,3 persen.
Sri Mulyani mengingatkan krisis keuangan global telah berkembang menjadi krisis kepercayaan menyebabkan peningkatan premi risiko berinvestasi di negara-negara yang sedang tumbuh pesat, termasuk Indonesia.
Krisis kepercayaan itu terlihat dari 'Nasionalisasi' perbankan di berbagai negara. Misalnya, Irlandia telah menasionalisasi penuh Anglo Irish Bank, Inggris juga menasionalisasi Royal Bank of Scotland (RBS), Lioyd Bank, dan Halifax Bank of Scotland. Prancis setuju menyuntik modal bank terbesarnya.
"Gelombang PHK dan pengangguran akan meningkat dari waktu ke waktu," ujarnya. Pemerintah Spanyol memprediksi tingkat pengangguran mengalami peningkatan dari 13 persen menjadi 16 persen, Prancis juga bertambah dari 7,9 persen menjadi 10 persen.
Pemain Korea Selatan Puji Timnas Indonesia U-23
Timnas Indonesia U-23 dan Korea Selatan akan berhadapan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Jelang laga itu, pemain Korea Selatan memberikan pujian.
