VIVAnews - Di luar dugaan, banyak cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di luar pulau Jawa mendukung duet Megawati Soekarnoputri-Sri Sultan Hamengku Buwono X. Duet Mega-Buwono ini dinilai cocok.
"Sultan itu bagus," kata Ketua Dewan Pengurus Cabang Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, PDIP, Nasir Agun, kepada VIVAnews, sebelum mengikuti Rapat Kerja Nasional hari kedua di Hotel Sunan, Solo, Rabu, 28 Januari 2009.
Sultan dinilai PDIP Ogan Komering Ulu memiliki banyak pendukung. Titah sang Penguasa Yogyakarta itu juga benar-benar berjalan pada rakyat. "Dia benar-benar jadi panutan," kata Nasir.
"Menurut saya, (Sultan) cocok dengan Bu Mega. Kesamaannya, mereka sama-sama mementingkan wong cilik. Sultan itu bagus, dia membuktikan dua kali periode jadi gubernur. Selama itu tidak terdengar ada mismanagement di Yogya," kata Nasir.
Anggota Kooordinator Wilayah Kalimantan PDIP, Thohari Aziz, kepada VIVAnews, juga mengatakan nama-nama yang muncul di Rakernas untuk mendampingi Megawati bagus. "Nah, hari ini penentuannya. Nanti akan dilakukan rapat antar korwil PDIP se-Indonesia," katanya.
Thohari mematok syarat pendamping Megawati harus mampu mendongkrak suara. Kalau nama itu diputuskan sebelum Pemilu, nama itu harus mampu mendongkrak suara di Pemilu. "Dengan demikian PDIP mampu memenuhi syarat mencalonkan presiden dan wakil presiden di Undang-undang Pemilu bahwa partai itu harus dapat kursi di Dewan Perwakilan Rakyat 25 persen dan suara nasional 20 persen," kata Thohari.
Kriteria calon wakil presiden lainnya adalah memiliki ideologi nasionalis seperti PDIP. Dia juga harus mampu mengawal pemerintah hingga akhir masa jabatan. "Menurut saya, Sultan itu bagus dan dia memiliki karismatik sama seperti nama-nama lainnya. Semuanya bagus, tapi sekarang ini masih susah memastikan siapa yang akan diajak Bu Mega. Jadi itu semuanya akan ditentukan hari ini," katanya.
MPV Semewah Alphard Ini Bisa Melesat Sekencang Mobil Sport
Mobil MPV ini bukan sembarang minivan, melainkan sebuah istana mini yang memadukan kemewahan, performa, dan teknologi canggih. Bagian belakang kabin dipisahkan dari depan
