Ketua Golkar Priyo Budi Santoso

Prabowo Mundur Baik-baik, Sultan Lain Lagi

VIVAnews - Prabowo Subianto sebelum mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, terlebih dulu mundur baik-baik sebagai kader Partai Golkar dengan mengirimkan surat. Sementara Sultan lain lagi caranya.

"Sultan memang lain. Beliau mendeklarasikan diri sebagai calon presiden terlebih dahulu di Pisowanan Ageng, lalu dikritik partai, baru kemudian mengirim surat minta izin," kata Ketua Golkar, Priyo Budi Santoso, dalam Dialog Kenegaraan "Persaingan Ketat Menuju Istana" di gedung Dewan Perwakilan Daerah, Senayan, Jakarta, Rabu, 28 Januari 2009.

"Mungkin itu karena beliau Raja. DPP Golkar lalu ya mempersilakan, masak melarang? Tapi sebenarnya kan dalam kepengurusan partai tidak pandang jenderal atau raja," kata Priyo.
 
Priyo yang juga Ketua Fraksi Golkar di parlemen itu menegaskan, partainya tidak akan menahan tokoh-tokohnya yang ragu-ragu dalam memperjuangkan Golkar. "Perlu diingat, sehebat apapun seorang tokoh, Undang-undang Pemilihan Presiden mensyaratkan 20 persen dukungan suara untuk bisa maju menjadi calon presiden," kata Priyo seperti mengancam.
 
Golkar sendiri baru secara definitif memutuskan siapa calon presiden setelah Pemilu. Langkah ini ditempuh, lanjut Priyo, bukan masalah berani atau tidak berani. "Tapi logikanya, Golkar akan merasa yakin kalau sudah tahu berapa modal yang kami miliki.  Karena itu, Golkar mengandalkan kehebatan dan kewibawaan para caleg-calegnya pada Pemilu nanti, bukan mengandalkan bius kharisma calon presiden," ujarnya.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024