Perang Iklan SBY-Mega

Megawati: Premium Rp 4.500 Masih Mahal

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengklaim harga premium saat ini lebih mahal dibandingkan tahun 2004, saat Megawati menjadi presiden. Meskipun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah menurunkan harga premium dari Rp 6.000 menjadi Rp 4.500 per liter.

Megawati dalam iklannya di harian Kompas, Kamis 29 Januari 2009 menyatakan, saat dia memimpin harga premium hanya Rp 1.955 per liter. Saat itu harga minyak dunia pada kisaran US$36 per barel. Sedangkan saat ini harga premium Rp 4.000 per liter dengan harga minyak US$ 40 per barel. Begitu juga saat harga minyak dunia US$ 147 per barel, premium dipasarkan pada Rp 6.000 per liter.

Harga minyak dunia turun 70 persen dari US$ 147 per barel pada Juli 2008 menjadi US$ 40 per barel pada Januari 2009. "Sedangkan harga premium hanya turun 25 persen dari Rp 6.000 per liter pada Juli 2008 menjadi Rp 4.500 per liter," ujar Megawati.

Pengamat minyak Kurtubi mengatakan, kondisi 2004 dengan 2009 sangat beda. Pada 2004, saat Megawati memimpin, harga premium masih disubsidi. Saat ini pemerintah justru mendapat keuntungan dari penjualan premium. "Itu yang dinamakan laba bersih minyak," katanya kepada VIVAnews melalui sambungan telepon. "Desember, laba bersih minyak Rp 1,2 triliun. Januari mungkin bisa sampai Rp 1,5 triliun."

Menurut dia, saat harga minyak dunia US$ 45 per barel dan kurs rupiah Rp 11.000 per dolar AS, harga keekonomian premium Rp 4.000 per liter. "Jadi pemerintah masih untung Rp 500 per liter," katanya.

Lucu Jika Kubu 01 dan 03 Gabung ke Prabowo, Pakar: Haram Hukumnya, Mereka kan Nuduh Curang
Shin Tae-yong dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir

Kata PSSI Usai Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

PSSI resmi memperpanjang kontrak Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu akan menangani Timnas Indonesia hingga 2027 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024