VIVAnews - Bank Indonesia terjun ke perbankan guna menelusuri transaksi derivatif yang dilakukan oleh bank-bank tersebut.
"Kami masuk ke bank-bank," ujar Gubernur BI Boediono di Jakarta, Kamis, 29 Januari 2009. Menurut dia, sampai saat ini, penelitian masih terus dilakukan oleh bank sentral terhadap produk-produk derivatif yang dipasarkan oleh perbankan.
Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia, Wimboh Santoso sebelumnya mengakui sejumlah bank melakukan transaksi derivatif dengan nasabah. Salah satu bank yang sudah mengungkapkan kerugian akibat transaksi derivatif adalah Danamon yang menderita kerugian Rp 800 miliar.
Selain berpotensi merugikan bank, transaksi itu juga bisa merugikan nasabah. "BI sedang menghitung berapa kerugian yang diderita perbankan nasional," ujar Wimboh pekan lalu.
Transaksi derivatif adalah transaksi yang nilainya merupakan turunan dari instrumen yang mendasari, seperti suku bunga, nilai tukar, komoditas, ekuitas, dan indeks, bàik yang diikuti dengan pergerakan maupun tanpa pergerakan dana/instrumen.
Bank Danamon misalnya memasarkan produk berupa foreign exchange forward contract dalam dolar AS. Produk ini adalah kontrak berjangka persetujuan antara dua pihak untuk mempertukarkan satu valuta dengan valuta lainnya pada jangka waktu ke depan.
Kontrak ini mengizinkan suatu bank atau nasabah bank untuk mengatur penjualan dan suatu jumlah spesifik mata uang pada tanggal tertentu yang akan datang berdasarkan harga pasar saat ini. Ini melindungi pembeli dan risiko fluktuasi kurs untuk mendapatkan kebutuhan valuta asing guna memenuhi kewajiban pada waktu yang akan datang.
5 Fakta Menarik Timnas Indonesia Usai Hancurkan Australia di Piala Asia U-23
Timnas Indonesia meraih kemenangan atas Australia dengan skor 1-0 dalam Piala Asia U-23 Grup A di Stadion Abdullah Bin Nasser pada Kamis malam kemarin, 18 April 2024.
