Impor Lampu Turun

Perindustrian: Momen Baik Bagi Produsen Lokal

VIVAnews - Kebijakan pemerintah membatasi impor pada lima produk, yaitu elektronika, makanan dan minuman, mainan anak-anak, alas kaki, dan tekstil menyebabkan penurunan impor lampu hemat energi (LHE) yang cukup signifikan.

"Momen ini harus dimanfaatkan baik-baik oleh produsen lokal," kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian Budi Darmadi kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat 30 Januari 2009.

Saat ini, Budi mengatakan, memang masih ada stok namun pengaruh pengetatan impor sudah mulai terasa. Sebelumnya, Ketua Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo mengatakan impor lampu hemat energi pada Desember tahun lalu menurun drastis hingga 71,7 persen menjadi 2,3 juta unit. "Padahal bulan sebelumnya, impor bisa mencapai 8,1 juta unit," ujarnya.

Budi mengatakan dalam waktu dekat akan diadakan rapat di Surabaya untuk membahas peningkatan produksi lampu hemat energi dalam negeri dan pemanfaatan bea masuk ditanggung pemerintah. "Karena itu, saya sampaikan ke produsen supaya tidak kehilangan momentum ini," kata dia.

Menurut Budi, kapasitas produksi lampu hemat energi domestik bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri. "Bahkan kapasitasnya jauh di atas permintaan," katanya. Kapasitas produksi lampu hemat energi domestik mencapai 195 juta unit per tahun. Sedangkan kebutuhan dalam negeri diperkirakan hanya 105 juta unit setahun. 

"Sisanya, 65 - 70 juta unit bisa diekspor," kata Budi. Sehingga, menurutnya, Indonesia sudah siap untuk tidak tergantung lagi dengan impor.

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi
Ilustrasi mata uang Jepang

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan

Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki menyatakan, akan mengambil tindakan yang tepat terhadap pergerakan pasar mata uang yang berlebihan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024