Jakarta BNI Terganjal Masalah Klasik

VIVAnews - Tim putri Surabaya Bank Jatim terlalu tangguh bagi musuhnya, Jakarta BNI Taplus. Sang juara bertahan menaklukkan BNI 3-1.

Laga ini terjadi dalam lanjutan Sampoerna Hijau Voli Proliga 2009 seri ketiga putaran pertama yang digelar di GOR Basket Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat, 30 Januari 2009.

Di set pertama, Surabaya Bank Jatim tak menemui kendala berarti. Rianita Panirwan cs mengalahkan Jakarta BNI 25-18.

Memasuki set kedua, Surabaya Bank Jatim kehilangan koordinasi. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Jakarta BNI dan berhasil memimpin 25-21.

Pertarungan kembali ketat di set ketiga. Namun, karena unggul kualitas pemain, Surabaya Bank Jatim kembali mengungguli Jakarta BNI 25-21.

Unggul satu set, juara bertahan tak memberikan kesempatan bagi Jakarta BNI untuk berkembang. Hasilnya, pasukan Huang Miancheng berhasil merebut set ketiga dengan skor 25-14.

Jakarta BNI juga tak mampu mengembangkan penampilannya di set keempat. Penerimaan bola pertama yang jelek dari pasukan Sukirno membuat Surabaya Bank Jatim dengan mudah memimpin hingga 7-0.

Pelatih Sukirno coba melakukan rotasi pemain. Sayangnya, usaha itu tak mampu membendung penampilan Surabaya Bank Jatim. Akibatnya, pertandingan kembali berakhir dengan kemenangan Surabaya Bank Jatim 25-12.

"Anak-anak sempat kehilangan konsentrasi di set kedua. Karena itu, kami memutuskan untuk melepas set itu agar bisa konsentrasi di set berikutnya," kata Edi Rusdianto, Manajer Surabaya Bank Jatim.

Kapten tim Surabaya Bank Jatim, Rianita Panirwan membenarkan hal itu. Menurutnya, mereka sempat kehilangan koordinasi di set kedua. Beruntung, di set berikutnya pemain berhasil memperbaiki kesalahannya sehingga mampu merebut dua set berikutnya.

"Kami tidak pernah menganggap enteng Jakarta BNI. Bahkan, kami menganggap mereka tim kuat. Pada pertandingan tadi, kami sudah bermain semaksimal mungkin, namun sempat kehilangan koordinasi di set kedua," beber Rianita.

Sementara itu, Pelatih Jakarta BNI, Sukirno mengatakan permainan hari ini sebenarnya bisa berlangsung ketat. Sayang timnya harus kehilangan setter andalan, Puspita Dewirani, yang tidak bisa hadir karena sedang menikah di Semarang.

Selain itu, kendala utama yang dihadapi oleh Wasti cs adalah penerimaan bola-bola pertama. "Kami bahkan sempat tertinggal hingga tujuh poin. Padahal, bola-bola servis tim lawan tidak terlalu keras," kata Sukirno.

Kesalahan ini sebenarnya bukan hal yang baru bagi Jakarta BNI. Pada musim-musim sebelumnya, Jakarta BNI Taplus juga bermasalah dengan penerimaan bola-bola pertama.

"Banyak pemain baru di Jakarta BNI saat ini. Hanya pelatihnya saja yang sama. Itu sebabnya kenapa saya harus membentuk dari awal lagi, dan masalah yang saya hadapi juga masih sama," tandas Sukirno.

Meski kalah, Jakarta BNI masih tetap berada di posisi pemuncak klasemen sementara dengan koleksi tujuh poin dari empat kali pertandingan. Sedangkan Surabaya Bank Jatim tetap setia membuntuti di peringkat kedua dengan enam poin dari tiga kali pertandingan.

Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Prabowo Makin 'Gemoy' Kuasai Parlemen Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut bakal mendapatkan keuntungan besar apabila merangkul PKB dan Nasdem masuk ke koalisi pemerintahan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024