Telkom Jajaki Perusahaan Sejenis di Ekuador

VIVAnews - Setelah mengincar perusahaan telekomunikasi Iran, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) kembali menjajaki kerja sama dengan perusahaan sejenis di Ekuador. Telkom diminta untuk mengambil alih manajemen perusahaan telekomunikasi itu.

"Kalau hanya manajemen, oke kami ikuti. Tapi, kalau ingin berinvestasi harus berhati-hati," kata Komisaris Utama Telkom Tanri Abeng di Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin 2 Februari 2009.

Menurut dia, Telkom sudah melakukan pembicaraan dengan perusahaan telekomunikasi di Amerika Selatan itu.

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU

Tanri menambahkan, Telkom diminta untuk melakukan pembenahan dan pengembangan telekomunikasi di negara tersebut. Meski demikian, dia enggan menjelaskan nilai investasi pada perusahaan tersebut.

"Saya belum bisa memberi tahu," katanya.

Perusahaan telekomunikasi di Ekuador itu milik BUMN negara tersebut. Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) juga telah dilakukan antarkedua negara (government to government). Selanjutnya perjanjian kerja sama akan dilakukan melalui business to business.

"Telkom hanya memberikan bantuan, yaitu membenahi dan mengembangkan telekomunikasi di Ekuador. Untuk itu kami dibayar seperti konsultan," tuturnya.

Dia melanjutkan, saat ini proses negosiasi belum selesai. Namun, Tanri berharap realisasi kerja sama bisa dilakukan tahun ini.

Menurut dia, kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi Ekuador itu bukan akuisisi. Manajemen Telkom hanya memberikan bantuan manajerial untuk pengembangan perusahaan.

Sementara itu, dengan Iran Telecom, dia melanjutkan, perseroan masih dalam penjajakan. "Masih banyak yang harus dipelajari, soal legal dan finansial. Jadi masih butuh waktu," katanya.

Ketua MK Suhartoyo, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari

Menurut kuasa hukum KPU, meski nama Hasyim Asyari disangkutpautkan dengan banyak dugaan pelanggaran tapi proses Pemilu 2024 tetap berjalan lancar.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024