Rupiah Mulai Terdongkrak

VIVAnews - Penurunan suku bunga Bank Indonesia sebesar 50 basis poin ke posisi 8,25 persen membuat rupiah bersemangat. Mata uang ini pada perdagangan sore menguat tipis.

Pada pukul 16.25 WIB, Rabu 4 Februari 2009, di data indeks mata uang Bloomberg, rupiah berada di posisi 11.662/US$, menguat 10 poin dari posisi sehari sebelumnya di level 11.772/US$.

Sementara pada data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah berada di level 11.685/US$ dari sehari sebelumnya Rp 11.719/US$. Sebelum menguat, rupiah sempat loncat ke posisi 11.775/US$.

Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Gibran Ucapkan Selamat Jadi Pemenang Pilpres 2024

Dua hari sebelumnya rupiah terus melemah. Malah pada awal pekan lalu, mata uang ini di pasar spot antarbank Jakarta sempat menyentuh level Rp 12.000/US$.

Pelemahan  rupiah yang masih berlangsung hingga pertengahan hari ini, menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda S Goeltom, terjadi akibat ketidakpastian ekonomi dunia. Gerak rupiah kini tidak lagi dipengaruhi naik turunnya suku bunga.

"Pelemahan rupiah akhir-akhir ini lebih banyak disebabkan oleh kondisi ketidakpastian dunia yang besar. Sudah terlhat mulai terputusnya hubungan suku bunga dengan rupiah. Artinya, pergerakan rupiah tidak lagi karena pergerakan suku bunga," kata Miranda.

Sementara mata uang lain di regional sebagian besar mengalami pelemahan. Dolar Singapura jatuh 0,19 persen, won Korea 0,49 persen, peso Filipinan 1,63 persen, ringgit Malaysia 0,22 persen, dan baht Thailand 0,04 persen. Sedangkan yen Jepang menguat 0,33 persen.

Mendagri Tito Karnavian

Mendagri: Dewan Kawasan Aglomerasi Bukan Ambil Alih Kewenangan Pemerintahan Daerah

Menteri Dalam Negeri menegaskan bahwa pembentukan Dewan Kawasan Aglomerasi dalam RUU DKJ tidak akan mengambil alih kewenangan pemerintah daerah.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024