VIVAnews -- Memburuknya situasi keuangan global, membuat perusahaan elektronik raksasa Jepang Panasonic berencana memecat ribuan karyawan.
Jumlah karyawan yang di-PHK, tak main-main, yaitu mencapai 15 ribu orang. Panasonic bakal merumahkan pekerjanya itu hingga Maret 2010.
Kabar pemecatan Panasonic, muncul pada Rabu 4 Februari 2009, saat perusahaan itu mengeluarkan prediksi kerugian perusahaan yang pertama tahun ini.
Kerugian yang dialami oleh perusahaan dulunya bernama Matsushita Electric Industrial itu, merupakan kerugian bersih pertama selama enam tahun belakangan, yaitu sebesar 380 miliar Yen atau sekitar Rp 50 triliun.
Penjualan Panasonic memang menurun drastis. Untuk laporan keuangan kuartal keempat tahun lalu Panasonic mengalami penurunan penjualan hingga 20 persen bila dibanding tahun sebelumnya.
Pada kuartal empat itu, penjualan Panasonic hanya 1,88 triliun Yen (sekitar Rp 245 triliun), sehingga kerugian bersih yang dialami perusahaan pada kuartal itu mencapai 63,1 miliar Yen atau 8,2 triliun.
Panasonic menyalahkan penurunan penjualan yang tajam pada belanja konsumen, kompetisi harga, melonjaknya harga material, serta menguatnya nilai tukar Yen.
Tak hanya memecat karyawannya, Panasonic juga bakal menutup 27 pabriknya yang terletak di berbagai negara, termasuk Jepang. Hingga akhir 2008, Panasonic memiliki sekitar 307.444 pekerja
Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
