Ketua DPRD Tewas Diamuk Massa

DPD: Itu Premanisme Atas Nama Demokrasi

VIVAnews - Insiden tewasnya Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Aziz Angkat oleh massa demo, Selasa 3 Februari 2009, membuat para senator daerah berang. Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Ginanjar Kartasasmita, aparat telah lalai.

Pejabat negara seharusnya mendapat pengamanan dalam menjalankan tugasnya. ""Padahal sudah ada indikasi, dan beliau [Abdul Aziz] sudah minta ditemani," kata dia sebelum membuka sidang paripurna DPD kesembilan di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Kamis 5 Februari 2009.

Menurut Ginanajar, unjuk rasa  merupakan hak asasi manusia. Namun, demo bukan berarti anarkhis dan harus mengikuti aturan. "Demo tdk boleh ganggu kepentingan umum. Itu premanisme atas nama demokrasi," kata dia.

Tindakan para demonstran yang memaksa dan brutal, menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli, bisa dikatakan tekanan kepada lembaga negara. "Yang terjadi di Sumatera Utara adalah tekanan fisik yang brutal," kata Ginanjar.

Ditambahkan dia, mungkin saja penyebab kematian Abdul Aziz dikarenakan sakit jantung, seperti versi polisi. Namun, "Tapi kalau tidak ada kejadian itu, mungkin tidak akan ada
masalah," tambah Ginanjar.

Tewasnya Abdul Azis berawal dari aksi massa yang menuntut berdirinya Provinsi Tapanuli Selasa 3 Januari 2009. Namun saat politisi Partai Golkar ini hendak dibawa menuju mobil untuk dilarikan, massa datang lebih banyak. Azis lalu pingsan dan dibawa lari ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong lagi, dia tewas di rumah sakit.

Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil

Menurut versi resmi polisi, dia kena serangan jantung. Namun, keterangan dari sejumlah saksi, yang dikuatkan foto yang dimuat laman waspadaonline, Azis mendapat pukulan dari massa.

Hyoyeon Girls Generation saat menggunakan kebaya Bali - Sunber Foto tangkapan layar Instagram @xosone_ss

Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai melakukan pemeriksaan terhadap 31 WNA asal Korea Selatan dan 1 WNI dalam pembuatan film reality show' Pick Me Trip in Bali'.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024