Bill Gates Sebar Nyamuk Malaria

VIVAnews -- Kata orang, banyak pensiunan yang mengalami post power syndrome. Apakah itu juga terjadi pada pendiri Microsoft Bill Gates, yang pensiun dari Microsoft tahun lalu? Tak jelas juga.

Yang pasti, Gates melakukan hal yang nyentrik- kalau tidak mau dibilang aneh, saat menjadi pembicara, di ajang Technology Entertainment Design (TED), yang digelar di Long Beach California AS, Rabu 4 Februari 2009.

Di depan audiens, ia mengambil toples berisi nyamuk yang biasa membawa penyakit malaria. "Seharusnya, tak hanya orang miskin saja yang merasakan nyamuk ini," ujar Gates sambil membuka toples dan menyebarkan nyamuk di dalam ruangan.

Kontan saja, banyak petinggi perusahaan teknologi yang hadir, terpana dengan ulah Bill Gates. Loic LeMeur dari perusahaan Seesmic merekam kejadian itu lewat pesan di situs microblogging Twitter. 

"Bill Gates melepaskan nyamuk di TED. Kami semua meninggalkan ruangan dan bakal sakit." kata LeMeur di Twitter. Pendiri situs lelang Ebay, Pierre Ormidayr, juga memposting di Twitter. "Cukup sudah, saya tak duduk di depan lagi." 

Banyak di audiens yang kabur keluar ruangan. Bill Gates segera menginformasikan, bahwa nyamuk-nyamuk yang ia sebarkan sudah dipastikan tidak lagi membawa virus malaria.

Setelah pensiun, Bill Gates dan istrinya Melinda memang mendirikan yayasan filantropi Bill and Melinda Foundation. Setiap tahun yayasan itu mendermakan USD 350 juta - 500 juta (sekitar Rp 4-6 triliun) untuk menurunkan korban malaria di seluruh dunia.

Malaria adalah penyakit akibat virus yang menyebar lewat nyamuk, dan banyak terjangkit di Afrika dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Pelat Nomor Kendaraan Hilang, Ini Cara dan Biaya Bikin Barunya

Ternyata ulah Bill Gates hanya sekadar upayanya menggugah perhatian audiens terhadap penyakit malaria. "Hanya dengan menarik perhatian dan membuat orang peduli, kita bisa membuat kemajuan yang kita butuhkan," kata Gates. 

Tentu saja, Bill gates tak berhasil menarik atensi orang-orang yang sudah keburu kabur. Dan anehnya, audiens yang masih tetap tinggal di ruangan, menurut wartawan PCWorld Ian Paul, adalah pengguna komputer Mac, bukan Windows.

Tentu, hal itu bukan karena Mac lebih kebal daripada virus ketimbang komputer Windows. Sebab nyamuk pembawa virus malaria tak peduli jenis apa komputer korbannya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

OJK menilai bahwa risiko yang dihadapi industri perbankan nasional akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu ini masih dapat dimitigasi dengan baik.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024