Proyeksi Bursa Wall Street Pekan Ini

Investor Harapkan Stimulus Ekonomi AS

VIVAnews - Para pelaku bursa saham di Wall Street, Amerika Serikat (AS), pekan lalu sudah beritikad baik dengan mendongkrak semua indeks saham setelah anjlok dalam empat pekan terakhir.

Kronologi Pengeroyokan 4 Pria di Depan Polres Jakpus yang Dipicu Pemukulan Terhadap Anggota TNI

Mereka sangat berharap - dan bisa menjadi harapan terakhir - kepada para elit politik di Washington agar segera meloloskan program stimulus ekonomi dan paket bantuan terbaru untuk perbankan.

Entah apa jadinya ekonomi AS - dan pada akhirnya penjuru dunia - bila Senat pekan ini masih terus berdebat atas baik-buruknya mengucurkan dana ratusan miliar dolar untuk mendukung program stimulus ekonomi yang diusulkan Presiden Barak Obama. Masalahnya, resesi ekonomi di AS sudah berjalan 14 bulan dan tingkat pengangguran terus bertambah karena makin banyak orang yang kena pemutusan hubungan kerja.

Maka, bagi pemerintah AS, program stimulus ekonomi sudah menjadi kebutuhan yang mendesak untuk menyediakan jutaan lapangan kerja dan pembangunan infrastruktur.

Menurut analisis CNNMoney, sekali saja Senat AS mengatakan "tidak" pada stimulus ekonomi dan bila Menteri Keuangan Timothy Geithner belum segera mengalokasikan kucuran bantuan perbankan US$350 miliar, harga-harga saham niscaya kembali anjlok. Rasanya sulit untuk membangkitkan kembali kepercayaan pasar di bursa saham.        

Sebenarnya Geithner Senin ini, 9 Februari 2009, dijadwalkan bakal mengumumkan alokasi sisa 50 persen anggaran bantuan perbankan sebesar US$350 miliar yang sangat dibutuhkan banyak bank dan perusahaan keuangan yang terjerat kredit macet.

Namun, pengumuman Program Bantuan Aset Bermasalah (TARP) tahap kedua itu ditunda hingga Selasa. Alasannya, menunggu perkembangan di Senat atas jadi tidaknya pengucuran bantuan dana untuk program stimulus ekonomi - yang dianggarkan pemerintahan Obama senilai lebih dari US$900 miliar.
 
Tadinya, para anggota Senat diperkirakan sudah bisa mengambil keputusan melalui pemungutan suara pekan lalu. Namun, gara-gara para senator dari Partai Republik masih keberatan atas program stimulus itu, voting akhirnya tertunda hingga awal pekan ini.
 
"Bola kini berada di tangan Washington," kata Brett Hammond, pakar investasi dari TIAA-CREF. "Kita butuh paket stimulus yang berarti dan meliputi pengurangan pajak, belanja jangka pendek dan jangka panjang," lanjut Hammond seperti dikutip di laman CNNMoney.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memimpin upacara kenaikan pangkat Pati TNI

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

29 Pati TNI itu terdiri dari 21 Pati TNI AD, 4 Pati TNI AL, dan 4 Pati TNI AU

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024