Nasabah Sarijaya Bogor Ajukan 4 Tuntutan

VIVAnews - Forum nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas, cabang Bogor, menuntut empat hal terkait kasus dugaan penggelapan dana nasabah oleh komisaris utama perusahaan efek itu.

Perwakilan nasabah yang diwakili 15 orang tersebut akan menyampaikan tuntutannya itu kepada Komisi XI-Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini.

Koordinator forum nasabah Sarijaya, cabang Bogor, Teguh Hartono, mengatakan, empat tuntutan itu adalah pertama, mempertanyakan penghentian sementara (suspensi) aktivitas perdagangan Sarijaya pada 6 Januari 2009, namun penahanan direksi dilakukan 20 Januari 2009.

"Dari jeda waktu tersebut ada indikasi penyelamatan efek dari nasabah tertentu," ujar Teguh di gedung DPR, Jakarta, Senin 9 Februari 2009.

Untuk itu, forum nasabah meminta pengecekan dari jeda waktu tertentu. Forum meyakini adanya pelarian atau pemindahan efek.

Kedua, forum mendesak agar sistem di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bisa dicek langsung. "Karena nasabah selama ini hanya bisa mengecek lewat broker," ujar dia.

Ketiga, forum juga meminta pelacakan aset Herman Ramli untuk menutupi kerugian nasabah. "Selama ini forum menganggap pengejaran aset belum dilakukan," katanya.

Sementara itu, keempat, forum mendesak agar diagendakan rapat resmi dengan Komisi X-DPR. Hal itu karena pertemuan hari ini hanya merupakan rapat umum dengar pendapat umum (RDPU) terkait sistem pasar modal yang lemah.

"Sistem sekarang harus ada yang diubah, karena ada celah yang bisa dimanfaatkan oknum," tuturnya.

Saat ini, rapat sedang dimulai dan anggota Komisi XI-DPR yang hadir sekitar delapan orang. Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi XI-DPR Walman Siahaan. 

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly
Tangkapan layar viral video emak-emak di Makassar ngamuk ancam parang penagih utangnya.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Beredar video viral di medsos, memperlihatkan seorang emak-emak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengamuk sambil membawa parang. Emak-emak itu emosi ditagih hutangnya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024