Yudhoyono: Pers Jangan Jadi Provokator

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan insan pers memahami makna kebenaran besar dan kecil dalam pemberitaan. Menurut presiden, pemahaman itu diperuntukkan untuk kemaslahatan publik.
 
"Ada kebenaran besar dan ada kebenaran kecil," kata Yudhoyono dalam sambutannya di acara Hari Pers Nasional ke-63 di Indoor Senayan, Jakarta, Senin 9 Februari 2009.
 
Yudhoyono dalam kesempatan itu menjelaskan maksud dari kebenaran besar dan kebenaran kecil. Ia menyontohkan kasus kerusuhan di daerah.
 
Jika ada suatu kerusuhan yang menyebabkan kerusakan dan dapat merusak sendi-sendi bangsa, kata Yudhoyono, pers sebaiknya tidak memberitakan secara provokatif. "Itulah kebenaran besar," jelasnya.
 
Untuk kebenaran kecil, kata dia, jika terjadi kasus yang sama diberitakan secara gamblang yang dapat menyebabkan hancurnya daerah itu, maka itu dinamakan kebenaran kecil.
 
Oleh karena itu, Yudhoyono menambahkan, insan pers harus mampu memilah dalam penyajian berita demi tercapainya kebenaran besar. Selain itu, insan pers harus mampu mempertahankan idealismenya.
 
Sedangkan Menkoinfo M Nuh dalam sambutannya mengatakan, saat ini pemerintah tidak lagi mengendalikan dan mencampuri kerja pers. "Sekarang ini sudah bukan lagi zamannya untuk mengendalikan pers. Pemerintah tak ada niatan untuk mengendalikannya,'' kata M Nuh.
 
M Nuh mengharapkan, pers dapat meningkatkan profesionalisme dan tanggung jawab kepada masyarakat. Pasalnya, pers perlu memperkokoh dirinya dengan pondasi yang kuat dalam menjembatani semua pihak dalam bermasyarakat.
 
Dalam peringatan hari pers nasional juga diberikan beberapa penganugerahan untuk insan pers dan masyarakat. Persatuan wartawan Indonesia memberikan penganugerahan Adinegoro  kepada Muhammad Nur yang menulis di Batam Pos pada 27 Desember 2008. Sedangkan penganugerahan Spirit Jurnalisme diraih oleh Dahlan Iskan.
 
Tentara Nasional Indonesia yang selama ini menggunakan hak jawabnya menanggapi kasusnya di media massa juga mendapat Medali Emas Kemerdekaan Pers yang  diserahkan kepada Panglima TNI Jenderal DJoko Santoso.
 
Medali serupa juga disampaikan kepada Yudhoyono. Yudhoyono dinilai menggunakan hak jawabnya dalam menanggapi karya jurnalistik di media massa selama periode 2005-2008.

Government to Form Special Task Force for Handling Online Gambling
Aksi Anti Nuklir Greenpeace

Deretan Negara yang Miliki Pesawat Canggih Anti-Nuklir di Dunia

Secara umum, pesawat digunakan sebagai sarana transportasi penumpang untuk keperluan komersial, namun beberapa juga dimanfaatkan sebagai perlindungan dai serangan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024