Aprindo Kecewa Tak Dihiraukan Pemerintah

VIVAnews - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) merasa kecewa terhadap pemerintah. Pasalnya, asosiasi tersebut tidak pernah dianggap sebagai pencipta lapangan pekerjaan.

Menurut Sekretaris Jenderal Aprindo Djimanto, pernyataan Megawati yang menilai pengusaha sepatu padat karya sebagai pencipta lapangan kerja sepertinya belum diakui secara absah. Pasalnya, menurut pengalaman Aprindo, ketika Megawati menjabat presiden sampai saat inipun, asosiasi itu tidak pernah dinilai berhasil membuka lapangan kerja.

"Bahkan dalam konteks ketenagakerjaan, kami tidak pernah dianggap pemerintah pusat. Jadi, apa kira-kira bentuk penghargaan kepada kami sebagai pencipta lapangan kerja," kata dia usai Dialog "Pengusaha Bertanya, Partai Politik Menjawab" di Hotel Four Seasons Jakarta, Jumat, 13 Februari 2009.

Sedangkan Megawati Soekarnoputri berdalih, pertanyaan itu tidak disampaikan sewaktu dirinya menjabat sebagai presiden. Sebab, mantan presiden kelima itu merasa selalu memperjuangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam mengembangkan produknya. "Pada waktu itu, barangkali Bapak (Djimanto) yang tidak memperhatikan," ujarnya.

Bahkan, dirinya mengaku sangat prihatin terhadap produsen sepatu yang usahanya terkena lumpur Lapindo di Tanggulangin, Sidoarjo.

Megawati juga mengatakan, prihatin dengan adanya sistem perbankan yang tidak konsisten. Sebab, UMKM terkena bunga tinggi. Untuk itu, kata dia, dibuatkan sistem supaya tanggung jawab renteng yang bisa pinjang uang ke bank tanpa agunan. "Sayangnya cuma tiga tahun menjadi presiden, sehingga belum semua yang bisa dilakukan dan dirasakan banyak kalangan," tuturnya.

Religion Ministry Issues 75 thousand Visas for Indonesian Hajj Pilgrims
Timnas Indonesia

Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau

 Media asing asal Prancis, Lucarne-opposee memberi julukan khusus bagi Timnas Indonesia usai tampil gemilang di Piala Asia U23.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024