Pesawat Jatuh di New York

Kobaran Api Hingga 30 Meter

VIVAnews - Api masih berkobar di lokasi jatuhnya pesawat milik maskapai Continental Airlines di kota Buffalo, negara bagian New York, Amerika Serikat. Seluruh 48 penumpang dan seorang di darat tewas dalam kecelakaan ini.

"Langit mendadak berwarna oranye, sesaat kemudian terdengar suara ledakan dan menyebabkan rumah-rumah bergetar," kata warga setempat Bob Dworak.

Pesawat Bombardier Q400 berkapasitas 74 orang ini terbang Kamis malam dari Bandara Internasional Newark di New Jersey ke Bandara Internasional Buffalo Niagara. Pesawat itu terbang di tengah hujan salju ringan, kabut, dan angin dengan kecepatan 27,3 kilometer per jam. Pesawat jatuh pada pukul 10:10 waktu setempat, sekitar 16 kilometer dari tujuan.

Dworak mengatakan warga yang tinggal di sekitar bandara Buffalo sudah terbiasa dengan deru pesawat, namun suara yang timbul sebelum pesawat itu jatuh terdengar jauh lebih keras. Setelah mendengar suara ledakan, Dworak mengemudikan mobilnya dan hanya bisa melihat kobaran api.

"Api menyala setinggi 15 hingga 30 meter, sebuah rumah langsung rata dengan tanah," kata dia.

Saksi lainnya, Tony Tatro mengatakan ia melihat pesawat Continental itu terbang rendah dan ia sadar penumpangnya dalam bahaya. "Baling-baling pesawat itu tidak berputar, sayap kirinya lebih rendah dari sayap kanan," kata Tatro kepada WGRZ-TV.

Kecelakaan ini merupakan kecelakaan pesawat komersial dengan korban tewas terbanyak pertama di Amerika Serikat sejak 27 Agustus 2006. Saat itu sebuah pesawat Comair gagal lepas landas dari Lexington, Kentucky karena landasan terlalu pendek. 49 orang tewas. (AP)

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat
Workshop Literasi Digital

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Semua guru dan murid yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyimak materi dari para narasumber.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024