BRI Syariah Tambah Aset Jadi Rp 4 Triliun

VIVAnews - BRI Syariah akan meningkatkan aset dari Rp 1,5 triliun akan menjadi Rp 4 triliun dalam tahun ini. Peningkatan aset itu akan dicapai dengan menyasar nasabah korporasi.
 
Direktur Utama BRI Syariah Ventje Raharjo mengatakan penambahan aset itu dilakukan dengan memberi pembiayaan berskala besar terlebih dahulu. Hal itu dikarenakan pembangunan kekuatan ritel membutuhkan waktu yang lama.  "Kita sambil membangun cabang, sistem, SDM juga," katanya.
 
Untuk mempercepat bisnisnya, BRI Syariah akan melakukan joint financing dengan induk usahanya yaitu BRI. Awalnya BRI Syariah akan memberikan pembiayaan kepada perusahaan swasta dan BUMN. "Ikut induknya dulu, BUMN, perusahaan-perusahaan yang kita anggap baik. Ya kita numpang saja dulu," ujarnya.
 
Bank yang mulai beroperasi pada 1 Januari 2009 itu saat ini memiliki aset Rp 1,5 triliun dan  modal Rp 500 miliar. Untuk target pembiayaan sebesar Rp 1 triliun, dengan posisi dana pihak ketiga Rp 900 miliar.
 
Untuk aset, pada tahun 2010 akan ditingkatkan menjadi Rp 7,5 triliun atau naik hampir dua kali lipat dari akhir 2009 sebesar Rp 4 triliun. Pada 2011 aset itu akan ditingkatkan lagi menjadi Rp 15 triliun.
 
BRI Syariah baru bisa mengucurkan pembiayaan ke sektor UMKM mencapai 80 persen pada 2011. Segmen UKM itu akan memanfaatkan office chaneling dengan induknya.
 
Untuk menambah modal, diperlukan suntikan modal dari induk usaha atau dari investor strategis. Menurutnya beberapa investor asing tertarik untuk mempunyai saham di BRI Syariah.  "Sudah ada beberapa, tapi kami bilang kita kerjakan saja dulu sendiri. Utamanya perusahan-perusahaan dari Timur Tengah," kata dia.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang
Gedung Kemenkopolhukam

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggodok rencana membangun sistem pertahanan semesta di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024