VIVAnews - Enam partai politik (parpol) pemenang pemilu sudah menerangkan visi dan misi ekonominya. Kalangan pengusaha menilai visi parpol beragam, dari yang bersifat normatif hingga praktis.
Menurut salah satu pengusaha yang mengikuti acara diskusi lima dari enam parpol, Poppy Dharsono, banyak di antara parpol yang menyampaikan visi dan misi yang normatif. Namun, ada beberapa yang memiliki program yang cukup bagus.
"Banyak yang normatif. PKS (Partai Keadilan Sejahtera) bagus tapi masih normatif, sedangkan Golkar terlihat praktis," katanya setelah pelaksanaan diskusi Pengusaha Bertanya Parpol Menjawab di Hotel Four Seasons Jakarta, Senin, 16 Februari 2009.
Ketua Asosiasi Pengusaha Garmen dan Aksesoris Indonesia (APGAI) itu mengatakan, siapapun yang akan keluar sebagai pemenang, dirinya berharap jumlah pengangguran bisa dikurangi.
Sedangkan Ketua Apindo Sofjan Wanandi menuturkan, paparan enam parpol (Partai Demokrat, Golkar, PKS, Partai Pembangunan Persatuan/PPP, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan/PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa/PKB) mengenai strategi ekonomi sudah lebih terbuka.
Pada tiga hari pelaksanaan diskusi, dia menilai beberapa partai mendeskripsikan program dengan cukup baik dalam penyampaian visi dan misi, seperti PKS. Sedangkan partai Golkar yang dipimpin Jusuf Kalla dinilai berpandangan praktis.
Sofjan menilai JK (panggilan akrab Kalla) lebih banyak berbicara sebagai wakil presiden daripada partai Golkar. Adapun PPP menurutnya, memberikan target capaian yang lebih terinci.
"Kita bisa menilai sendiri, ada pimpinannya punya kemampuan memperhitungkan ekonomi, ada yang timnya kuat, serta ada yang baru belajar," tutur Sofjan.