Bocah Ajaib dari Jombang

Upaya Orang Mencari Jalan Pintas

VIVAnews - Zaman memang sudah modern, tapi untuk penyembuhan penyakit terkadang masih ada yang percaya mistik. Misalnya ada yang percaya pada jampi-jampi, atau yang teranyar di Jombang, Jawa Timur, ribuan orang antre jatah air kobokan batu milik dukun cilik, Ponari.
 
Tahun 2008 peristiwa di Jombang, Jawa Timur, pernah juga terjadi di pulau Dewata Bali, ratusan bahkan ribuan orang berbondong-bondong mendatangi tempat pengobatan yang kabarnya mampu mengobati berbagai jenis penyakit. 

Tri Waluyo (56) seorang pegawai swasta yang tinggal di Denpasar menjadi salah satu pasien fenomena munculnya orang pintar jadi-jadian yang mampu mengobati berbagai penyakit. Apalagi, sejak divonis dokter gagal ginjal yang fungsinya tinggal 15 persen saja dan diharuskan cuci darah dua kali dalam seminggu.

Atas saran temannya, dia mendatangi orang pintar itu atau yang biasa disebut dukun di kawasan Sanur, Padanggalak. "Katanya banyak yang sudah sembuh, mungkin nggak 100 persen tapi sakitnya mendingan," katanya.

Syaratnya pun ringan, hanya membawa sebutir telor bebek yang nantinya dipakai untuk media pengobatan, canang (sesajen dalam bentuk bunga) yang dilengkapi uang seikhlasnya.

Untuk memastikan nomor antrean, Tri terlebih dulu menelepon untuk mendaftar seperti layaknya di dokter praktik. Oleh adminitrasi diminta datang sesuai dengan nomor urut sehingga tak menunggu terlalu lama. Ternyata dia berobat tak cukup sehari. Dua hari berobat, uang yang dihabiskan Rp 400 ribu. Akhirnya dia memutuskan tak melanjutkan pengobatan itu.

Bahkan tidak sedikit orang yang setelah berobat justru penyakit bertambah parah. "Kalau ada yang sembuh, mungkin juga itu hanya sugesti saja, ya percaya nggak percaya juga," kata Tri.

Sulit dijelaskan, apa benar seorang memiliki kemampuan diluar kewajaran yang mampu menyembuhkan penyakit banyak orang, atau penipuan. Akan tetapi, subyektifitas, mudah percaya, dan kerap berpikir instan memungkinkan masyarakat mudah dikelabui. Bahkan tidak sedikit orang berpendidikan cukup terpikat rayuan pengobatan mistik ini.

Jangan heran jika pratek perdukunan ini adalah bagian dari ladang rezeki. Apalagi di zaman susah begini.

Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Parsodjo, mengatakan masyarakat masih banyak yang mudah terkontaminasi oleh pengobatan supranatural, keajaiban dan bukan ilmu pengetahuan modern. "Fenomena itu muncul lantaran banyak orang yang sudah sakit dan tidak sembuh-sembuh, sehingga mencari jalan pintas."

Selain itu, kata Imam, kondisi seperti itu ditambah lagi dengan pelayanan rumah sakit  juga kurang memuaskan, bahkan teramat mahal.

Nah adanya fenomena yang dialami Ponari ini, membuat masyarakat terangsang untuk mencoba. "Berobat dengan cara singkat dan murah lagi," ujar Imam Prasedjo saat dihubungi VIVAnews. "Itu fenomena biasa yang memasuki pikiran manusia terhadap sebuah keajaiban. Mungkin juga ada yang memanfaatkan hal itu sebagai hiburan".

Pecahkan Rekor Tertinggi, Harga Emas Hari Ini Tembus Rp 1.249.000 Per Gram

Laporan: Wima Saraswati | Bali

Ilustrasi: Polisi di lokasi kecelakaan.

Sopir Sedan di Tangsel Jadi Tersangka Usai Tabrak Pemotor dan PKL

Dalam peristiwa kecelakaan pengemudi mobil sedan yang menabrak pemotor dan PKL terdapat satu orang meninggal dunia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024