Sampoerna, Korban Antaboga

Ini Dia Lila Gondokusumo dari Century

VIVAnews - Nama Lila Gondokusumo tiba-tiba bersinar. Lila disebut-sebut dalam rapat dengar pendapat antara Komisi Keuangan DPR dengan Bank Indonesia, Menteri Keuangan dan Kepolisian saat membahas tentang kasus PT Bank Century dan PT Antaboga Delta Sekuritas.

Dalam rapat tersebut, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji mengungkapkan soal tersangkutnya duit Rp 1 triliun seorang nasabah korban PT Antaboga Delta Sekuritas. Namun, nasabah tersebut tidak terlalu mempersoalkan kehilangan Rp 1 triliun asalkan Lila Gondokusumo dibebaskan dari penjara.

"Ada nasabah kehilangan Rp 1 triliun, namun bagi dia tidak masalah asalkan Mbak Lila (Gondokusumo) bisa dikeluarkan dari penjara," kata Susno menirukan permintaan nasabah.

Susno tidak menyebutkan nama nasabah itu. Namun, ketika dikonfirmasi kembali oleh VIVAnews, Susno membenarkan bahwa nasabah tersebut adalah Boedi Sampoerna, mantan Presiden Komisaris PT Handjaja Mandala Sampoerna, produsen rokok terbesar di Indonesia. Boedi adalah nasabah besar Bank Century.

Menurut Susno, modus operandinya adalah Kepala Cabang mempengaruhi nasabah. Nasabah dirayu memindahkan simpanan deposito ke produk investasi Antaboga tanpa dikenai pajak. "Caranya mudah, tinggal memindahkan rekening."

Pertanyaannya, siapakah Lila Gondokusumo?

Dari penelusuran VIVAnews, Lila adalah Direktur Marketing Bank Century sejak 2007 saat bank ini masih dikendalikan oleh Robert Tantular. Menurut sumber, Lila semula adalah Kepala Kantor Wilayah Surabaya.

Namun, karena sukses menggaet nasabah besar, salah satunya adalah Keluarga Sampoerna, mantan produsen rokok dari Jawa Timur, karir Lila kian melejit. Sebagai hadiahnya, Robert pun mengangkatnya sebagai Direktur Bank Century di kantor pusat.

Menurut Laporan Tahunan Bank Century 2007, Lila meraih gelar Master of Information System Management dari Florida Institute of Technology USA.
Sebelum memulai karir di dunia perbankan pernah menduduki posisi strategis sebagai Finance & Acounting Manager, General Manager dan Direktur pada beberapa perusahaan.

Dia mengawali karir di bidang perbankan sejak 1996 bersama PT Bank Pikko Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Surabaya setelah Bank Pikko merger menjadi Bank Century pada 2004.

Sejak Juni 2007, Lila diangkat menjadi Direktur Marketing. Dia tetap menjabat Direktur sampai Century rontok pada November 2008 hingga diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan pada 21 November 2008.

Selepas diambil alih LPS, Lila diberi jabatan menjadi Kepala Kantor Wilayah Surabaya. Namun, baru tiga hari kembali ke Surabaya, Lila keburu ditahan Polisi. Kini, Lila pun mendekam di penjara.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024