Dolar dari Global MTN Masuk Satu Minggu Lagi

VIVAnews - Dana segar dari hasil penjualan global medium term notes yang dilakukan pemerintah diperkirakan akan masuk satu minggu lagi. Dana itu akan langsung memperkuat cadangan devisa.

"Itu cepat, settlementnya paling cuma semingguan. Itu akan langsung menambah cadangan devisa kita US$ 3 miliar," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu di Gedung Depkeu, Jakarta, Jumat 27 Februari 2009.

Namun apakah dana itu bisa membuat rupiah menguat, Anggito mengaku belum tahu. "Saya nggak tahu apakah itu sudah diperhitungkan pasar atau belum. Kalau itu sudah di-price-in, kan berarti ada dampaknya," kata dia.

Tetapi Anggito berharap ada peningkatkan kepercayaan baik dari sisi pemerintah dan pasar karena cadangan devisa cukup kuat. Saat ini posisi cadangan devisa sekitar US$ 50 miliar.

"Jadi bisa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan valuta asing, baik untuk bayar utang korporasi, utang pemerintah, untuk bayar impor barang-barang modal, sehingga itu bisa tahan terhadap kebutuhan-kebutuhan valuta asing ke depan," tuturnya.

Dalam penerbitan global medium term notes, jumlah penawaran yang masuk mencapai US$ 7 miliar dari target US$ 1,5-2,5 miliar. Namun pemerintah hanya memenangkan US$ 7 miliar.

Sah! Putri Isnari Resmi Menikah dengan Abdul Azis

Global MTN ini sebelumnya telah di daftarkan pada 28 Januari 2009 dan merupakan tindak lanjut dari serangkaian pertemuan dengan investor yang dilaksanakan pada 2-12 Februari 2009.

Penawaran ini terdiri atas dua tranches yaitu tranche pertama sebesar US$1 miliar untuk jangka waktu lima tahun yang akan jatih tempo pada bulan Mei 2014 dengan yield 10,5 persen, harga 99,455 persen dan kupon 10,375 persen dan tranche ke dua sebesar US$2 miliar untuk jangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada Maret 2019 dengan yield 11,75 persen, harga 99,276 persen.

Heboh Ibu di Maros Aniaya Bayinya Sambil Direkam, Diduga Kesal karena Suami Pergi

Harga untuk kedua tranches ini terbentuk di bawah price whisper dan berada di rentang bawah dari price guidance.

Presiden Direktur P&G Indonesia Saranathan Ramaswamy

Presdir P&G: Konsumen Adalah Bos

Presiden Direktur Procter & Gamble (P&G) Indonesia, Saranathan Ramaswamy menyebut bahwa konsumen adalah bos.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024