VIVAnews - Masyarakat Indonesia terlalu banyak makan garam. Jangan salah, istilah 'makan garam' itu bukan berarti pengalamannya banyak, melainkan konsumsi garam yang berlebihan.
Asupan harian garam rata-rata orang Indonesia mencapai 15 gram perhari, tiga kali lebih tinggi dari asupan yang disarankan badan kesehatan dunia (WHO) sebesar 5 gram perhari. Tak heran bila angka hipertensi di Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut anggota Ikatan Hipertensi Indonesia, Dr Suhardjono mengatakan sampai saat ini belum ada ketentuan kadar garam dalam makanan dan minuman di Indonesia, terutama makanan cepat saji. "Ini membuat produk makanan memiliki kadar garam tinggi," kata dia pada simposium hipertensi ketiga di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta Sabtu 28 Februari 2009.
Kondisi berbeda terjadi di Amerika Serikat dan negara maju tinggi diatur dalam peraturan dan diawasi ketat lembaga perlindungan konsumen. "Makanan cepat saji memiliki standar kandungan lemak dan garam diawasi oleh lembaga masyarakat. Tidak boleh lebih dari ketentuan," lanjut dia.
Sementara, Ketua Ikatan Hipertensi Indonesia Indonesia, Dr Adre Mayza mengatakan 32 persen populasi Indonesia mengidap hipertensi. "Penyakit kardiovaskular dan hipertensi tinggi dan cenderung meningkat seiring perubahan gaya hidup yang tidak mengarah pada gaya hidup sehat," katanya
Perubahan gaya hidup itu, kata Adre, menyebabkan hipertensi menyerang kelompok usia muda. "Jika dulu penderita resiko hipertensi usia diatas 60 tahun, sekarang lebih muda," lanjut dia.
Adre mengatakan masyarakat harus mewaspadai tekanan darah yang mencapai 145-90. "Jika ditambah faktor resiko seperti kegemukan, merokok, kurang olahraga, dan diabetes, peluang hipertensi bertambah.
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar 2007, penderita hipertensi lebih banyak ditemukan pada perempuan (52 persen) dibandingkan laki-laki (48 persen).
Dari penelitian diperoleh tiga penyakit utama penyebab kematian di Indonesia yaitu stroke, hipertensi, dan penyakit jantung. Penyakit stroke menyebabkan kematian sebesar 15,4 persen, hipertensi 6,8 persen penyakit jantung iskemik 5,1 persen dan penyakit jantung 4,6 persen.
VIVA.co.id
19 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Memiliki mobil baru menjadi impian sebagian orang. Namun bagi yang ingin meminang Toyota Fortuner, sebaiknya sesuaikan terlebih dahulu gaji per bulan, atau pendapatan
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Bunga Zainal Naik Private Jet Usai Dapat THR Rp271 T, Dituduh Sindir Sandra Dewi
IntipSeleb
11 menit lalu
Bunga Zainal kedapatan membuat konten sedang naik private jet serta mengenakan daster setelah mendapatkan THR senilai Rp271 triliun, serta membantah sindir Sandra Dewi...
Terus Melesat! Inilah Deretan Lagu Duet Happy Asmara dan Gilga Sahid yang Menggemparkan YouTube
JagoDangdut
16 menit lalu
Suara merdu, chemistry kuat, dan lagu-lagu hits, inilah kombinasi sempurna yang dimiliki Happy Asmara dan Gilga Sahid yang sukses memikat hati para pendengar di YouTube.
Selengkapnya
Isu Terkini