Harga Apartemen Indonesia Termurah

VIVAnews - Harga apartemen di Indonesia paling murah dibandingkan negara lain. Hal itu bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk menanamkan investasi properti di Indonesia.
 
Menurut Pakar Properti Ferdinand Boedi Poerwoko, harga apartemen per meter persegi di Indonesia US$1.346 atau lebih murah daripada harga di Malaysia yang sebesar US$1.355 per meter persegi.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

"Harga ini juga jauh lebih rendah daripada harga apartemen di Jepang yang mencapai US$33.000 per meter persegi. Sehingga, kita masih berprospek pada investasi properti," kata Pakar Properti Ferdinand Boedi Poerwoko pada Property Outlook 2009 di Hotel Atlet Century, Sabtu 2009.
 
Dia menambahkan, dari segi pengembalian, investasi perumahan di Indonesia paling tinggi yaitu sekitar 10 persen jauh lebih besar daripada harga di negara-negara tetangga seperti Malaysia yang hanya delapan persen dan Vietnam tujuh persen.
 
Menurut Ferdinand, ada dua jenis kekuatan yang mempengaruhi pasar perumahan, yaitu kekuatan pembeli atau kekuatan pasar. Di mana, kekuatan suplai terjadi saat jumlah suplai lebih sedikit daripada permintaan, sehingga harga akan terkerek naik.

Sedangkan yang terjadi saat ini, dia menambahkan, pembeli memiliki kekuatan lebih besar untuk mengendalikan pasar karena kelebihan suplai properti. "Pada kondisi demikian, kecenderungan harga akan turun," tutur Ferdinand.
 
Namun, kata Ferdianand, kenyataannya Indonesia mengalami penurunan harga sekitar lima persen sejak triwulan terakhir 2009. Sedangkan harga perumahan di negara lain cenderung stabil. Sehingga, investasi di Indonesia dalam jangka panjang akan lebih menguntungkan.

Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool

Meskipun properti terkena dampak resesi di negara maju, dia memperkirakan Indonesia tetap menarik sebagai lahan berinvestasi properti. Faktor pendukung perkembangan properti di antaranya rencana pembangunan infrastruktur jalan tol, pertanian dan energi.

Ferdinand menambahkan, anggaran pemerintah untuk infrastruktur di luar Jawa yang mencapai 70 persen turut mempercepat pertumbuhan properti di luar Jawa.

Menurut dia, secara global pertumbuhan negara Asia seperti China, India, dan Indonesia masih lebih baik daripada Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang sektor keuangannya runtuh.
 
Di AS dan Eropa, sektor keuangan adalah penunjang utama dan belum jelas seberapa besar kerusakan yang terjadi. "Indonesia akan bertahan karena ekspor terhadap GDP (pertumbuhan domestik bruto) relatif kecil, serta permintaan dalam negeri cukup besar," kata Ferdinand.

Sehingga, Ferdinand menyarankan bagi para investor, saat ini merupakan waktu yang tepat menanamkan investasi properti.

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat
Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024