Global Bond US$ 3 Miliar Terbit

"Obligasi Terlalu Mahal, DPR Biasanya Ribut"

VIVAnews - Kalangan analis menilai global bond yang diterbitkan Indonesia terlampau mahal.

"Kalau menurut saya, kupon 10,275 - 11,625 persen itu memang terlalu mahal," ujar Kepala Riset Danareksa, Purbaya Yudhi Sadewa kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 2 Maret 2009. "Biasanya DPR sih ribut."

Global medium term notes yang diterbitkan itu ada dua jenis. Pertama sebesar US$ 1 miliar untuk jangka waktu lima tahun yang akan jatuh tempo pada Mei 2014 dengan yield 10,5 persen, harga 99,455 persen dan kupon 10,375 persen. Kedua, sebesar US$ 2 miliar berjangka waktu 10 tahun, jatuh tempo Maret 2019 dengan yield 11,75 persen, harga 99,276 persen.

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Depok, Bandung, Bekasi Sabtu 27 April 2024

Bayangkan, menurut Yudhi, suku bunga di Amerika saja sudah nol persen. Sedangkan, Indonesia memasang kupon obligasi hingga di atas 10 persen. "Padahal, ekonomi AS saat ini jauh lebih hancur."

Dia juga heran dengan pandangan investor yang mempersepsikan Indonesia mirip dengan Philipina atau Thailand. Menurut dia, kondisi politik Philipina dan Thailand jauh lebih tidak stabil dibandingkan Indonesia.

"Indonesia tidak ada persoalan, politisi sudah lebih dewasa dalam berdemokrasi," katanya.

Dia mengingatkan itu bisa terjadi karena beberapa lembaga pemeringkat dunia biasanya memang tidak secara mendalam melakukan survei terhadap kondisi politik satu negara. "Mereka cuma datang beberapa hari, setelah itu dinilai."

Menurut dia, jika Bank Indonesia dan pemerintah lebih agresif mempromosikan kondisi ekonomi dan politik domestik kepada investor asing, tentu hasilnya akan lain.

"Masalahnya, banyak investor yang belum tahu tentang Indonesia sehingga meminta yield tinggi."

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Infografik Obat Kuat Pria

Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat

Round-up dari kanal Lifestyle pada Jumat, 26 April 2024. Salah satunya tentang penjelasan dokter Boyke tentang obat kuat yang tidak bereaksi.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024