VIVAnews - Menara Jakarta sebagai menara telekomunikasi tertinggi di dunia akan dibangun di Kemayoran. Ada beberapa alasan mengapa bangunan ini harus dibangun di kawasan Kemayoran.
Direktur Utama PT Prasada Japa Pamudja Roesdiman Soegiarso pengembang Menara Jakarta, saat berbincang dengan VIVAnews mengatakan, jika menara dibuat di tengah kota akan menambah kemacetan jalan. Sebab Menara Jakarta akan menjadi object destination atau tempat tujuan warga Jakarta.
Selain itu, keberadaan Menara Jakarta sebagai cara untuk memancing kemunculan pusat bisnis baru di Jakarta. Sebab kawasan Kemayoran sejak dulu direncanakan sebagai kota baru di Jakarta.
Dari ketinggian Menara Jakarta, akan bisa memantau kawasan utara Jakarta. Misalnya kawasan Tanjung Priok dan Kepulauan Seribu. "Jadi dari Kemayoran bisa jadi menara pengawas," katanya.
Selain itu, lokasi Kemayoran masih sangat baik dan strategis untuk berbagai antena pemancar. Untuk itu, Menara Jakarta ini akan dijadikan sebagai pusat base transciever station (BTS) untuk berbagai operator selular.
Menara setinggi 558 meter ini tengah dalam pengerjaan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Menara ini akan mengalahkan Canadian National Tower di Toronto, Kanada (553 meter), Oriental Pearl Tower di Shanghai, China (460 meter), dan Kuala Lumpur Tower di Kuala Lumpur, Malaysia (421 meter).
Pembangunan menara yang dimulai sejak 1997 ini sempat terhenti akibat krisis ekonomi tahun 1998. Megaproyek ini akhirnya dilanjutkan kembali pada 2004 silam. Pengerjaan pondasi telah selesai dilakukan. Ikon baru Ibu Kota ini rencananya mulai beroperasi pada 2012 mendatang.
Menara Jakarta akan dikembangkan secara terpadu sebagai pusat jaringan telekomunikasi dan multimedia dengan teknologi tinggi. Menara ini juga akan dikembangkan menjadi pusat gaya hidup. dengan mengintegrasikan aspek teknologi, hiburan, pendidikan, pariwisata dan perdagangan.
Tiga Korban Pesawat Jatuh Dibawa ke RS Kramat Jati
Tiga korban pesawat jatuh milik Indonesia Flying Club yang jatuh di Lapangan Sunburst, Sarpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, dievakuasi ke RS Kramat Jati, Jakarta.
