Imbas Pengetatan Impor

Mainan Impor Susut 20%

VIVAnews - Kebijakan pengetatan impor melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 56 Tahun 2008 kembali berbuah manis. Peraturan itu mengatur ketentuan impor lima produk hanya melalui lima pelabuhan dan dua bandara, salah satunya mainan anak-anak.

"Setelah kebijakan itu efektif diberlakukan pada 1 Januari 2009, produk impor mainan anak-anak menyusut drastis sebanyak 15 - 20 persen," kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Mainan Edukasi dan Tradisional Indonesia Dhanang Sasongko di Jakarta, Senin 2 Maret 2009.

Karena itu, Dhanang mengatakan, produk lokal berpeluang besar mengisi kekosongan pasokan di pasar dalam negeri. Setiap tahun, pasar dalam negeri untuk mainan anak-anak mencapai Rp 300 miliar.

Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?

"Saat ini produsen sedang berupaya meningkatkan produksi dan akan diselenggarakan pertemuan yang membahas peluang mainan lokal untuk mengisi mainan plastik," kata Dhanang.

Wajar saja, sebagian besar produk impor berbahan baku plastik. Mainan impor terbanyak berasal dari China. "Bahkan, banyak impor mainan yang masuk secara ilegal dengan mengambil kelemahan mekanisme resmi," ujarnya.

Untuk menjaga daya saing, Dhanang menambahkan, mainan lokal akan diproduksi dengan harga yang lebih murah dari biasanya, namun tetap menjaga kualitas dan keamanan. "Selama ini harga produk mainan anak impor lebih murah dibandingkan mainan lokal," ujarnya. 

Pengusaha mainan anak yang tergabung dalam Apmeti berjumlah 80 perusahaan dan semuanya berbahan baku kayu. Rata-rata satu perusahaan mampu mencapai penjualan sebesar Rp 600 juta per tahun. Potensi investasi, sangat terbuka, terutama mainan bagi sekolah yang memiliki kelebihan dalam hal penyediaan sarana edukasi.

Jayabaya

Isi Ramalan Prabu Jayabaya yang Sebut Cerminkan Pemimpin Indonesia

Pada Kitab Musasar Jayabaya disebutkan bahwa, di bait 18 disebutkan sempat meramalkan para pemimpin cerdas yang dimiliki Indonesia. berikut isi salah satu bait penjelasan

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024