Wartawan Radar Bali Tewas

Polisi Kesulitan Temukan Titik Terang

VIVAnews – Kasus pembunuhan sadis dan berencana yang menimpa wartawan Radar Bali (Jawa Pos Grup), Anak Agung Gede Prabangsa (40) sudah dua pekan berlalu namun belum ada titik terang. Meskipun demikian, polisi tetap bekerja keras untuk mengungkap misteri kasus yang menghebohkan di dunia media ini.

Kepala Sub Bidang Publikasi Humas Kepolisian Daerah Bali, Ajun Komisaris Besar Sri Harmiti mengatakan kalau polisi tetap bekerja siang malam untuk dapat mengungkap kasus ini. "Kami minta waktu dan harap semuanya bersabar agar semuanya bisa terungkap dengan lengkap," ujar Sri Harmiti, Selasa, 3 Maret 2009.

Jumlah saksi yang diberkas, imbuh perwira menengah melati dua ini masih tetap empat namun yang diinterogasi guna menggali informasi sudah sangat banyak. Sejauh ini nampaknya polisi masih kesulitan lantaran minimnya saksi yang melihat pertemuan terakhir antara korban dengan seseorang.

Prabangsa sebelumnya dilaporkan hilang oleh rekan kerjanya sampai akhirnya ditemukan tewas mengambang di Selat Lombok pada Senin, 16 Februari lalu. Kondisinya cukup mengenaskan dengan kepala remuk dan pergelangan tangan kanannya patah.

Tak hanya itu, saat diceburkan ke laut diduga korban masih hidup. Hal ini sesuai dengan otopsi yang dilakukan tim dokter forensik yang menemukan benda asing seperti pasir dan plankton di dalam paru-parunya.

Laporan : Wima Saraswati | Bali

Ada Kabar Jaksa Peras Saksi hingga Rp3 Miliar, KPK Bilang Begini
Bank Mandiri memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri bersama anak perusahaan memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa, di seluruh Indonesia sebagai bentuk empati.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024