Petrosea Incar Kontrak US$ 550 Juta

VIVAnews - PT Petrosea Tbk (PTRO) mengincar dua kontrak baru senilai US$ 550 juta atau setara Rp 6,05 triliun sepanjang 2009.

Hari Kartini, Perempuan Bisa Dapat Bunga Kredit BCA 3 Persenan

Kontrak tersebut untuk pembangunan dan rekayasa industri (engineering construction) selama dua tahun senilai US$ 250 juta dan pertambangan lima tahun sebesar US$ 300 juta. Kedua kontrak tersebut berada di Kalimantan.

Presiden Direktur Petrosea, Micky A Hehuwat, mengatakan, perseroan tetap menjalankan bisnis seperti biasa meski transaksi pengambilalihan (akuisisi) saham oleh PT Indika Energy Tbk (INDY) terhadap Petrosea melalui pemegang saham lama, Clough Limited, belum ditutup.

“Kami tetap menjalankan bisnis,” kata dia usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Hotel Kemang Garden, Jakarta, Rabu 4 Maret 2009.

Dia menambahkan, kontrak yang dilanjutkan (carry over) perseroan tahun ini mencapai US$ 550 juta. Kontrak tersebut berasal dari perpanjangan proyek PT Gunungbayan Pratamacoal sebesar US$ 300 juta (Rp 3,24 triliun) untuk pengerjaan overburden stripping batu bara selama lima tahun. Perpanjangan kontrak tersebut akan dilakukan sejak 1 Januari 2009.

“Selain itu, Petrosea memperoleh kontrak pertambangan US$ 250 juta dengan PT Santan Batubara,” tutur Micky.

Micky menambahkan, kontrak Santan akan dilakukan selama lima tahun dan ditandatangani pada 16 Januari 2009.

Dia mengungkapkan, perseroan optimistis dengan kinerja keuangan pada 2009 karena perolehan carry over selama lima tahun mengontribusi cukup besar bagi pendapatan Petrosea.

Selain itu, Micky menjelaskan, pihaknya masih mengerjakan kontrak Sanga-sanga senilai US$ 250 juta. Kontrak tersebut akan berakhir tahun ini. Sedangkan kontrak Bontang sebesar US$ 40 juta.

Sebelumnya, perseroan pada 2008 menargetkan mampu menambah kontrak baru sebesar US$ 200-300 juta atau setara Rp 1,86-2,79 triliun sepanjang 2008. Melalui target tersebut, kontrak perseroan diharapkan naik menjadi US$ 800 juta (Rp 7,44 triliun) dibanding 2007 sebesar US$ 500 juta (Rp 4,65 triliun).

Viral Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung, Sopir Pontang-Panting Mengejar
Ning Umi Laila

Ceramahnya Dituding Sindir Rhoma Irama, Ini Klarifikasi Umi Laila

Mendapati hal tersebut, Umi Laila pun akhirnya memberikan klarifikasi terkait ceramahnya yang viral dan dianggap mengghibahi atau menggunjingkan Rhoma Irama.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024