BLI Yakin Kompetisi Berakhir Tepat Waktu

VIVAnews - Masalah perizinan menjadi pekerjaan rumah yang membebani PSSI saat ini. Meski demikian, Direktur Badan Liga Indonesia (BLI), Andi Darussalam Tabusala, mengaku yakin kompetisi tetap akan selesai sesuai dengan jadwal yang sudah disusun sebelumnya.

Hal itu diungkapan Andi saat dihubungi VIVAnews, Kamis 5 Maret 2009. Menurutnya, sisa kompetisi baik Liga Super Indonesia (LSI) maupun Copa Indonesia 2008/2009 harus selesai tepat pada waktunya. Sebab bila sampai molor akan merugikan klub-klub peserta.

Saat ini PSSI melalui BLI terus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mencari jalan tengah penyelenggaraan sisa kompetisi. "Sekarang koordinasi dengan Polri masih berjalan. Kami berharap dalam waktu dekat ini sudah bisa diambil solusi bagi masalah perizinan," kata Andi.

Perizinan pertandingan sepakbola dari kepolisian belakangan ini memang seret. Hal itu terkait dengan agenda kampanye pemilihan umum (Pemilu) yang akan bergulir mulai 17 Maret hingga 5 April 2009. Bahkan, kepolisian di dua daerah yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah memutuskan untuk tidak mengeluarkan izin pertandingan selama pesta demokrasi itu digelar.

"Bagaimana pun sisa kompetisi harus digelar. Baik itu tanpa penonton atau dengan pemindahan tempat pertandingan. Yang penting kompetisi jangan sampai terhenti," kata Andi.

Minta Maaf ke Polda Jateng

Perang dingin antara PSSI dan Polda Jateng mulai mencair. PSSI diwakili Direktur BLI, Andi Darussalam, dan Ketua Komisi Disiplin (komdis) PSSI, Hinca Panjaitan, menghadap Kapolda Jateng, Irjen Pol Alex Bambang Riatmojo, Rabu 4 Maret 2009.

Menurut Andi, pertemuan itu bertujuan untuk meluruskan perbedaan pendapat mengenai penerapan peraturan dalam pertandingan sepakbola. Dalam kesempatan yang sama, PSSI melalui BLI juga meminta maaf kepada Kapolda terkait dengan komentar yang dianggap telah memicu polemik di media terkait dengan penangkapan pemain Persis Solo, Nova Zaenal dan pemain Gresik United, Bernard Mamadou.

Keduanya ditangkap karena telibat perkelahian di dalam lapangan. Mereka dianggap bisa memprovokasi penonton bertindak anarkis.

"Kita mendukung langkah kepolisian untuk menegakkan Undang-undang (UU). Karena itu kami coba menjelaskan mengenai aturan yang berlaku di sepakbola. Dengan demikian, di kemudian hari ada sinkronisasi antara UU dengan Law of The Game. Kami juga minta maaf bila selama ini ada komentar yang dinilai memojokkan pihak Polda," kata Andi.

Meski sudah menghadap Kapolda Jateng, BLI tetap tidak mendapat kepastian untuk menggelar pertandingan di wilayah Jawa Tengah. Polda juga tetap menolak izin duel ulangan PSIS Semarang vs Persijap Jepara dan Persis Solo vs Gresik United.

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir
Polisi bekuk pelaku begal yang bacok siswa SMP di Depok

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024