Dinar Securities Minta Penundaan Pemeriksaan

VIVAnews - Manajemen PT Dinar Securities meminta PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunda pemeriksaan terhadap perseroan. Permintaan penundaan tersebut dilakukan karena Dinar belum siap dalam penyediaan dokumen yang diperlukan.

Meski demikian, menurut Direktur Pengawasan BEI Yustitia Tripurwasani, Dinar tidak mencantumkan sampai kapan penundaan tersebut. Dalam peraturan pasar modal, perusahaan efek yang selama enam bulan tidak aktif, otoritas bursa bisa mencabut Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB).

"Sampai kapan tidak tahu, terserah Dinar," ujar dia di Jakarta, Kamis 5 Maret 2009.

Sebelumnya Dinar telah menyatakan kesiapannya untuk dilakukan pemeriksaan. Namun, dokumen yang diberikan ternyata berbeda dari harapan BEI. "Dokumen itu tidak seperti yang diperlukan BEI," kata dia.

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

BEI menghentikan sementara (suspend) aktivitas perdagangan Dinar Sekuritas sejak sesi pertama Rabu 7 Januari 2009. Suspensi atas permintaan sendiri dilakukan seiring pembenahan internal.

Namun, pada 2 Februari 2009 mulai sesi kedua, otoritas bursa akhirnya memutuskan suspensi dilakukan atas keputusan BEI. Bursa efek menemukan ketidaktertiban administrasi pada Dinar Securities.

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan
Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024