Anggaran Belanja China Naik 25 Persen

VIVAnews - Di tengah krisis keuangan global, China menggulirkan program belanja negara secara agresif. Selain itu pemerintah China juga membentuk program-program infrastruktur ekonomi dan sosial demi mengatasi dampak penurunan ekonomi global dan mencegah keresahan para pekerja atas ancaman pengangguran.

Program baru itu disampaikan oleh Perdana Menteri Wen Jiabao dalam pembukaan rapat umum Kongres Rakyat (parlemen) di Beijing, Kamis pagi 4 Maret 2009. Dalam pidato selama dua jam, pemimpin nomor dua di China itu lebih terfokus pada isu domestik.

Wen juga mengungkapkan bahwa anggaran belanja pemerintah tahun ini naik 25 persen. Selain itu, dia menargetkan pertumbuhan ekonomi China sebesar delapan persen.

"Di China, negara berkembang dengan penduduk 1,3 miliar, mempertahankan pertumbuhan ekonomi merupakan faktor penting untuk memperluas kesempatan kerja bagi warga di perkotaan dan pedesaan. Selain itu juga akan meningkatkan pendapatan rakyat dan menjamin stabilitas sosial," kata Wen.

Dia juga mengulangi sejumlah program pemerintah yang telah disampaikan para pejabat. Pertama, paket stimulus 4 triliun yuan (US$586 miliar) selama dua tahun, sebagian besar untuk pembiayaan proyek infrastruktur.

Program kedua memakan anggaran 850 miliar yuan untuk sistem pelayanan kesehatan. Program itu berlangsung selama tiga tahun. 

Di depan para anggota parlemen, Wen tidak menutup kekhawatirannya atas dampak krisis keuangan global bagi China, baik bagi ekonomi maupun kehidupan sosial masyarakat. Ekonomi China mengalami masa sulit karena tingkat ekspor menurun saat krisis juga melanda dua pasar utama China, Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

"Terus menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi akibat dampak krisis keuangan global yang telah menjadi masalah besar. Kita harus memberikan prioritas utama untuk menjamin kehidupan rakyat yang layak dan mengedepankan situasi sosial yang harmonis," kata Wen. 

Pemerintah sebelumnya telah menambah anggaran belanja sebesar 24 persen menjadi 4,38 triliun (US$640 miliar). Pemerintah pusat juga menambah batas maksimum alokasi dana untuk belanja pemerintah daerah sebesar hampir 25 persen, menjadi 6,1 triliun yuan (US$891 triliun).

Dampaknya, pemerintah akan menderita defisit 951 miliar yuan (US$138 miliar). Angka itu mewakili hampir tiga persen dari pendapatan China sebesar US$3,5 triliun.

Wen juga berjanji meningkatkan 20 persen anggaran belanja untuk pedesaan dan 17,6 persen untuk meningkatkan tunjangan pensiun, kesejahteraan, maupun program asuransi sosial lain. Selain itu, pemerintah menyediakan US$6 miliar untuk subsidi pembelian mesin dan alat-alat pertanian, mobil, maupun sepeda motor untuk para petani. (AP)

OIKN saat diskusi pengembangan ekosistem start up

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

Pembentukan ekosistem startup dan UMKM sangat penting dalam mencapai target Indonesia Emas 2045

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024