VIVAnews - Dalam upayanya kembali ke Senayan, politisi Partai Amanat Nasional, Abdul Hadi Djamal, telah membentuk barisan pendukung yang kuat. Tim Pejuang Hadi Djamal, begitu nama tim pendukungnya, telah mendirikan 1.000 pos komando pemenangan di enam kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.
Tim pejuang telah menyiapkan pula 10 ribu atribut untuk kampanye rapat umum yang dimulai 16 Maret nanti. Atributnya komplit, mulai dari baliho, stiker, pamflet, kalender, kartu nama sampai baju kaos. “Itu untuk digunakan dalam kampanye terbuka yang akan dimulai 16 Maret," kata Koordinator Tim Pejuang Abdul Hadi Djamal, Aswan Ahmad, kepada VIVAnews di Makassar, Kamis 5 Maret 2009.
Selain posko dan atribut, Hadi Djamal juga telah menyiapkan 8 mobil ambulans yang disediakan gratis bagi rakyat di daerah pemilihannya. Selain itu, sejak awal tahun ini, atribut Hadi Djamal telah dipasang di setiap sudut kota dan kabupaten.
Tim Pejuang juga akan aktif mendatangi kantong-kantong konstituen di enam kabupaten dan kota yang masuk daerah pemilihan Sulawesi Selatan I yakni Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Selayar. Saat mendatangi konstituen itu nanti, mereka akan meminta pemilih jangan ragu-ragu memberikan suara pada Hadi Djamal yang berada di nomor urut 1.
Hadi Djamal ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2 Maret lalu di Jakarta. Hadi Djamal tertangkap tangan menerima uang Rp 54 juta dan US$ 90 ribu dari rekanan Departemen Perhubungan. Hadi kemudian ditetapkan sebagai tersangka penyuapan.
Laporan Rahmat Zeena | Makassar
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir Panggilan KPK
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor tidak memenuhi panggilan KPK pada Jumat, 19 April 2024, sebagai saksi dalam kasus korupsi pemotongan insentif ASN
