Depkeu-BI Siapkan Aturan Pengaman Rupiah

VIVAnews - Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) akan menyiapkan langkah pengamanan rupiah seiring dengan terus merosotnya nilai tukar.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu seusai pertemuan di Departemen Keuangan, Selasa 28 Oktober 2008.

"Kita mencoba membuat beberapa safeguard dan kami harapkan semua ini (gejolak rupiah) temporer dan akan ada keseimbangan yang baru," kata Anggito.

Ia mengaku tidak tahu sampai kapan depresiasi rupiah akan terjadi. Oleh karena itu, langkah pengamanan diambil. "Ini sedang kita bahas dan ada beberapa hal yang harus kami matangkan sebelum kami keluarkan," katanya.

Anggito menyebut depresiasi rupiah saat ini terjadi karena sentimen global dalam menyikapi pemberitaan ekonomi sejumlah negara yang sudah bertumbangan. "Beberapa negara sudah mulai bertumbangan satu per satu kemudin mulai masuk ke IMF, seperti Pakistan, Turki, Islandia. Jadi ada sentimen negatif terhadap seluruh perekonomian dunia dan capital outflow-nya juga terus terjadi," katanya.

Kondisi itu diperparah lagi dengan AS yang saat ini tengah mengobral aset bermasalah dengan harga murah.

Ia menyebutkan, saat ini AS menjadi negara tujuan untuk membeli surat utang negara (SUN) yang masih ada peringkat AAA. "AS harus membiayai APBN-nya sehingga harus mencari pembiayaan, itu menggunakan SUN yang harganya masih cukup bagus, sehingga semuanya kesedot ke AS. Akhirnya, kita jadi kering," katanya.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024