Benitez: Inggris Lebih Baik Dari Spanyol

VIVAnews - Pelatih Liverpool, Rafael Benitez, sesumbar soal kehebatan Liga Premier Inggris. Mantan pelatih Valencia itu bahkan berani menyatakan kalau Liga Spanyol tak ada apa-apanya dibanding Liga yang baru resmi digelar 1992 lalu itu.

Diduga Terganggu, Komika Usir Ibu Menyusui dan Bayinya saat Pertunjukkan

"Dari pada Liga Spanyol, Liga Premier lebih sulit dimenangkan," ujar Benitez seperti dilansir Goal.

“Dalam satu musim sebuah klub harus meraih angka 95, 92, atau minimal 87. Anda tak boleh kalah terlalu banyak bila ingin meraih poin
tersebut. Itulah alasan mengapa Inggris lebih sulit ditaklukkan,"

Depok Jadi Tuan Rumah Pembukaan Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024

"Chelsea, Manchester United, dan Arsenal, tak akan sering kalah dan minimal hanya salah satunya saja yang melakukan kesalahan. Tapi
ketiganya (kalah) dalam waktu bersamaan? Hampir tidak mungkin,” tandas pria 48 tahun itu.

Ucapan Rafa seperti jadi cerminan karir kepelatihannya di ranah Inggris. Bersama Valencia di Spanyol, ia sukses memboyong dua gelar La Liga 2002 dan 2004.

KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Sebaliknya di Liverpool, meski sukses jadi juara Liga Champions 2005, namun tak sekali pun Rafa bisa menebus puasa gelar The Reds selama 18 tahun.

"Di sini (Inggris),banyak klub dengan kucuran dana yang melimpah. Sebaliknya di Spanyol hanya ada Real Madrid dan Barcelona.

Sejak Liga Premier disahkan 16 tahun lalu, memang hanya empat klub yang mendominasi perputaran Liga. Arsenal, Manchester United, Chelsea,dan Liverpool.

Keempatnya bergantian mengisi lima besar EPL dan hanya sesekali terselip nama Blackburn Rovers, Newcastle United, ataupun Aston Villa. Hal inilah yang memicu lahirnya julukan The Big Four.

Namun kedigdayaan keempat tim ini tak menciutkan minat pengusaha asing untuk menguasai klub liga Inggris. Sembilan dari 20 anggota Premier League di miliki pengusaha asing yang tak segan menggelontorkan dana untuk klub.

Terakhir, Manchester City tergabung dalam penguasaan asing ini ketika dibeli Abu Dhabi United Group (ADUG), September 2008.

Kesempatan Liverpool

Ketidakberuntungan Rafa terlihat menemui jalan terang musim ini. Sukses mengalahkan Chelsea 1-0, akhir pekan kemarin menjadikan The Reds pemuncak klasemen dengan 23 poin.

Maka itulah dalam partai ke-10 menghadapi Portsmouth, Rabu 29 Oktober ini, Rafa kembali berniat menang.

“Lucu, sebelum melawan Chelsea, Liverpool diharuskan menang. Namun sekarang mereka bilang kami mungkin kalah dari tim kecil. Padahal Anda harus konsisten dalam tiap pertandingan,” tambah Rafa.

Meladeni The Pompey, Liverpool akan bertindak sebagai tuan rumah sore waktu setempat. Sebuah tantangan sendiri buat Rafa karena Portsmouth baru saja mempunyai pelatih baru, Tony Adams.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya