BCA Dapat Guyuran Likuiditas Rp 10 Triliun

VIVAnews - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendapat berkah dari penurunan giro wajib minimum (GWM). Dari penurunan GWM, BCA mendapatkan tambahan likuiditas Rp 10 triliun untuk GWM rupiah dan
US$48 juta dari penurunan GWM dolar.

Menurut Wakil Presiden Direktur BCA Jahja Setiadmaja, likuiditas BCA ke depan masih cukup. BCA mempunyai Rp 23 triliun dari dana cadangan (SBI dan surat utang). "Posisi kami sangat likuid, kami amati perkembangan pasar," kata dia dalam paparan kinerja Kuartal III/2009 di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2008.

Jahja mendukung kebijakan penurunan GWM. Menurutnya, jika dana
meningkat, faktor LDR akan berat. Untuk itu jika GWM tidak dikaitkan dengan LDR, itu berguna untuk menambah likuiditas. Dia mencontohkan pada 1997, LDR waktu itu mencapai 90% membuat dana interbank menciut. "Saat ini bank justru sangat berhati-hati menjaga likuiditas," kata dia.

Untuk dana pihak ketiga, BCA mengalami kenaikan year on year (YoY) 14% menjadi Rp 192,9 triliun pada akhir September 2008. Total tabungan tumbuh 20,3% menjadi Rp 101,7 triliun sedangkan total giro naik 17,4% menjadi Rp 46,4 triliun. Volume rekening transaksional (tabungan dan giro) terhadap total dana pihak ketiga naik menjadi 76,8% pada akhir September 2008 dibandingkan dengan 73,3% pada tahun sebelumnya.

BCA mempunyai portofolio dalam obligasi pemerintah sebesar Rp 44,2
triliun, yang terdiri dari Rp 22,3 triliun berbunga tetap (fixed) dan Rp 21,8 triliun berbunga mengambang.

Drama Korea Crash Akan Tayang Perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024
Wakil wali Kota Depok Imam Budi Hartono

Depok Masuk Aglomerasi DKJ, Wakil Wali Kota: Semoga Lebih Banyak Positifnya

Daerah aglomerasi Jabodetabekjur diharapkan akan banyak pengaruh terhadap pembangunan di Depok.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024