VIVAnews – Pengusutan kasus judi di Hotel Sultan terus diusut Polisi, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, terus dilakukan. Kepala Badan Reserse Kriminal Umum Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji mengatakan polisi juga memeriksa pihak hotel yang jadi lokasi judi.
”Karena sudah sekian tahun judi di sana, masa nggak tahu,” katanya di Markas Besar Polisi, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis 30 Oktober 2008.
Susno mengatakan polisi akan mengungkap tuntas kasus judi di Hotel Sultan. ”Kalau ada keterlibatan, pihak hotel bisa kena,” katanya.
Secara terpisah, Manajer Komunikasi dan Pemasaran Hotel Sultan, Shakira Tamayanti, mengaku pihak hotel tidak tahu ada aktifitas judi di kamar hotel. ”Kita ikuti dulu perkembangannya,” katanya ketika dihubungi wartawan, Kamis 30 Oktober 2008.
Menurutnya, hari ini ada tiga pegawai front office hotel yang diperiksa polisi. ”Kalau ada karyawan yang terlibat akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
Pada Jumat 24 Oktober 2008 polisi menggrebek sebuah kamar suit di Hotel Sultan. Didalam kamar ditemukan dua buah meja bunda dan peralatan judi.
Polisi juga menemukan barang bukti berupa uang tunai Rp 91.750.000, 12 unit telepon seluler, 4 kartu remi warna merah dan biru, 1 buah kunci mobil Honda, 1 kotak mika tembus pandang berisi 88 koin, 2 paspor atas nama SG dan AR, 3 buah buku tabungan tahapan BCA atas nama S, lima buah jam tangan wanita serta empat lembar uang kertas masing-masing US$ 100.
Sebanyak 15 penjudi ditangkap polisi saat itu, termasuk seorang komisaris sebuah perusahaan swasta berinisial BT.
Menurut Shakira, meski tak dipasangi police line, kamar yang jadi tempat kejadian perkara (TKP) belum disewakan ke tamu lain. ”Barang-barang yang berkaitan dengan judi sudah dibawa polisi,” katanya.
