VIVAnews – Sentilan halus dilayangkan striker Barcelona, Lionel Messi, pada dua mantan rekan setimnya, Deco dan Ronaldinho. Messi menganggap kepergian keduanya malah membuat permainan Barca jauh lebih baik.
“Tanpa Deco dan Ronaldiho, gaya main Barcelona telah berubah,” ujar pemain asal Argentina itu seperti dilansir tribal football.
“Mereka berdua memang pemain hebat, namun kini kami bermain dengan cara berbeda. Kami menang lebih banyak dan lebih baik dalam mengolah bola,” tambah Messi.
Deco dan Ronaldinho keluar dari Camp Nou -–markas Barca-- awal musim ini. Deco dibeli Chelsea dengan harga 10 juta pounds. Ronaldinho pindah ke AC Milan berbanderol 21 juta pounds untuk melengkapi trio maut Brasil: Kaka-Pato-Ronaldinho (Ka-Pa-Ro).
Keduanya dianggap tak sesuai dengan revolusi yang ditancapkan pelatih baru, Pep Guardiola. Mantan kapten Barca era 1990an itu lebih suka menggunakan tenaga muda yang gampang diajak bekerjasama.
Guardiola juga menerapkan rotasi seluruh gelandangnya, termasuk Yaya Toure, Andrés Iniesta, Xavi Hernandez, dan pemain muda Sergio Busquets. Bila Deco dan Ronaldinho masih masuk dalam skuad Barca, rasanya sulit hal ini diterapkan. Mengingat keduanya cenderung bermain egois, khususnya Ronaldinho yang gemar menahan bola terlalu lama.
Kebijakan rotasi Guardiola berdampak dahsyat. Dalam sembilan partai La Liga, Barca tak pernah kalah. Bahkan, El Azulgrana mencatat enam kemenangan berturut-turut plus melesakkan 23 gol.
Guardiola juga menyulap Barca jadi tim yang gemar unggul di atas tiga gol. Bayangkan saja, Almeria dibantai 5-0, Atletico Madrid dan Sporting Gijon ditebas 6-1, sedangkan FC Basel dipermalukan 5-0.
Inilah yang jadi penilaian Messi kalau dua mantan sejawatnya itu lebih baik pindah. Karena kini, Barca tampil lebih agresif, kolektif dan tak kenal makna pemain bintang. Dan fans Barca tampaknya sudah melupakan Ronaldinho & Deco.
Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mengaku tak ambil pusing meski partainya gagal melenggang ke Senayan.
