BPS Perkirakan Inflasi Oktober 0,5 Persen


VIVAnews - Badan Pusat Statistik memperkirakan inflasi Oktober sebesar 0,4-0,5 persen atau lebih rendah dibandingkan inflasi September 0,97 persen.

Menurut Kepala BPS, Rusman Heriawan, penurunan inflasi disebabkan oleh selesainya masa puasa sehingga kecenderungan inflasi lebih rendah dari September. "Semua harga bahan pangan juga jinak," ujarnya di Departemen Keuangan, Jakarta, Kamis malam, 30 Oktober 2008.

Pada September, kata dia, memang tidak ada satu kejadian yang luar biasa, kecuali ada beberapa peristiwa seperti minyak tanah langkah sehingga harganya naik. "Jadi, inflasi hanya karena faktor distribusi dan konversi."

Jika melihat siklus tahunan, inflasi memang akan tinggi pada bulan puasa menjelang Lebaran sehingga puncak inflasi terjadi pada September. Tahun ini situasinya lebih istimewa karena puasa utuh pada 1-30 September sehingga pada 1 oktober inflasi tidak tinggi karena bulan puasa telah usai. Karena itu inflasi cenderung lebih rendah.

Ditanya apakah inflasi September dipengaruhi oleh kurs? Dia menjawab, nilai tukar rupiah memang mempengaruhi inflasi terkait dengan inflasi yang disebabkan oleh barang impor. Karena itu, dia mendukung langkah pemerintah jika mau menghambat penggunaan barang konsumsi dari impor. Sebab, meski suplai barang cukup, namun karena rupiah melemah, harga barang akan menjadi mahal.

Dengan perkiraan inflasi Oktober tersebut, Rusman berharap inflasi tahun ini tetap sesuai target 11,4 - 12 persen. Sampai saat ini, inflasi tahunan sudah mencapai 10 persen. Namun, sampai akhir tahun masih tersisa dua bulan lagi.

Mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi, menurut Rusman, kinerja ekonomi 2008 tidak akan terancam karena selama tiga kuartal, pertumbuhan selalu di atas 6 persen. "Mungkin akan terasa pada 2009."

Blak-blakan, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Emil Audero
Mohamed Salah saat Liverpool vs Sparta Praha

Liverpool Tersingkir dari Liga Europa Saat Bayer Leverkusen Melaju ke Semifinal

Manajer Liverpool Jurgen Klopp tidak mengeluh ketika timnya tersingkir dari Liga Europa pada 18 April, setelah kemenangan 1-0 di Atalanta yang tidak cukup untuk membalikk

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024