VIVAnews - Tiga ledakan bom beruntun terjadi di distrik Sukirin, Propinsi Narathiwat, Thailand, Selasa, 4 November 2008. Ledakan pertama terjadi di dekat kantor pemerintah, dan dua ledakan lain terjadi di dekat pasar buah.
Wakil gubernur Narathiwat, Niphan Naraphitakkul mengatakan bahwa sebuah bom disembunyikan di dekat gedung pertemuan pemerintah. Ledakan tersebut ikut menghancurkan kedai teh yang terletak di dekat gedung pertemuan. Ledakan ini menyebabkan lebih dari 60 orang terluka.
Para kamnan (pimpinan subdistrik), pemimpin desa, dan pejabat distrik Sukirin baru selesai dari pertemuan bulanan dan sedang menuju kendaraan masing-masing ketika ledakan terjadi. Niphan menganggap bahwa pelaku peledakan bom sudah melihat targetnya. Bom kemungkinan dipasang di kendaraan salah seorang peserta rapat atau di lokasi sekitarnya.
Menurut situs internet harian The Nation, Selasa 4 November 2008, dua ledakan beruntun juga terjadi di lokasi pasar buah yang juga terletak di distrik Sukirin. Belum diketahui berapa jumlah korban terluka maupun tewas dari peristiwa ledakan tersebut.
Namun, para korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat. Distrik Sukirin yang terletak di Propinsi Narathiwat di Thailand selatan merupakan distrik di mana mayoritas warganya memeluk agama Islam.
Pimpinan distrik Sukirin, Worachet Promopart mengatakan bahwa tingkat insiden kecelakaan karena kejahatan yang terjadi di Sukirin merupakan yang paling rendah dibanding dengan area lain di Thailand selatan yang mayoritas warganya muslim.
“Kami telah menerima peringatan singkat dari pejabat intelijen mengenai serangan kantor pemerintah di distrik Muang [propinsi Narathiwat], tetapi mereka sama sekali tidang menyinggung [distrik] Sukirin,” kata Worachet.