Wacana Penurunan Harga BBM

Organda: Kami Tidak Akan Menurunkan Tarif

VIVAnews - Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyatakan tidak akan menurunkan tarif angkutan jika pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah mewacanakan akan ada penurunan harga BBM Rp 500 - Rp 800 per liter untuk menyesuaikan harga minyak mentah dunia.

"Kami tidak akan menurunkan tarif, kecuali pemerintah memberi subsidi BBM kendaraan umum hingga 50 persen," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organda Murphy Hutagalung, saat dihubungi VIVAnews melalui telepon, Rabu 5 November 2008.

Dia mengatakan, penurunan BBM Rp 500 - Rp 800 per liter tidak akan menurunkan beban pengusaha angkutan. Sebab, pada kenaikan BBM akhir Mei lalu, memberi efek domino pada kenaikan harga suku cadang kendaraan. Sehingga kenaikan tarif penumpang belum menutupi kenaikan suku cadang dan biaya-biaya lainnya.

"Kenaikan ban yang dulunya Rp 800 ribu menjadi Rp 2 juta, tidak pernah dikatahui penumpang. Ini efek domino kenaikan BBM yang harus ditanggung pengusaha," kata Murphy.

Murphy menjelaskan, pengusaha transportasi darat masih terbebani oleh mahalnya retribusi, izin usaha, dan pungutan liar. Biaya-biaya ini yang tidak terbukukan tetapi harus ditanggung oleh pengusaha. "Terutama pungutan liar, ada preman, petugas, dll. Mereka meminta setiap bus menaikkan penumpang," katanya.

Dia memberi saran, jika pemerintah menginginkan tarif angkutan murah, pemerintah harus menurunkan biaya retribusi, izin usaha, dan penghilangan pungutan liar. Selain itu ada mekanisme BBM bersubsidi khusus untuk kebutuhan angkutan umum.

Bakal Ada Adegan Ranjang Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won di Queen of Tears?
Masyarakat gunakan kereta api saat mudik Lebaran 2024 (dok: KAI)

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Masyarakat baru saja merayakan Puasa Ramadan dan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024, pada momen itu mayoritas masyarakat menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman. Dari

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024