VIVAnews - Negara-negara yang tergabung dalam Group 20 (G20) sepakat bersama-sama mengatasi krisis ekonomi global. G20 sependapat negara di dunia tanpa terkecuali tengah menghadapi ancaman serius berupa turunnya kredit pinjaman, rendahnya kepercayaan pasar dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Masalah ini disampaikan dalam laporan Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seperti yang dikutip VIVAnews dari situs Departemen Keuangan, Senin 10 Oktober 2008.
Negara G20 yang terdiri dari Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa kini tengah mengadakan pertemuan di San paolo, Brasil.
Untuk mengatasi krisis keuangan global, kata Menkeu, negara G20 sepakat memerlukan suatu rangkaian kebijakan yang terkoordinasi dengan baik secara global, karena kebijakan unilateral masing-masing negara hanya akan semakin mempersulit kondisi ekonomi global, utamanya kondisi yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang mengatasi dampak krisis tersebut.
Contohnya, langkah bail-out besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah negara-negara maju yang dibiayai melalui penjualan obligasi ke pasar yang sedang kesulitan likuiditas, telah meningkatkan biaya bunga obligasi negara-negara sedang berkembang pada saat mereka justru membutuhkan dana untuk membiayai defisit anggaran sebagai kebijakan yang counter-cyclical.
Pada pertemuan itu dibicarakan pula kebutuhan terhadap perbaikan sistem keuangan internasional yang ada saat ini, mulai dari kebutuhan mendesak jangka pendek meningkatkan likuiditas kredit, meningkatkan kapasitas lembaga-lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia dan ADB dalam memberikan bantuan dengan persyaratan yang lebih ringan dan akses yang lebih mudah, sampai kepada masalah jangka menengah membentuk arsitektur keuangan yang baru (new world
financial architecture).
Indonesia sebagai satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G20 juga mengingatkan negara-negara maju agar langkah-Iangkah yang diambil dalam menghadapi krisis keuangan ini tidak mengurangi komitmen terhadap pembangunan dan pencapaian MDGs di negara-negara sedang berkembang, menjaga ketersediaan energi dan pangan serta menghadapi dampak perubahan iklim.
Pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral di Brazil itu juga akan membahas persiapan pertemuan tingkat kepala Pemerintahan G 20 di Washington DC pada tanggal 15 November 2008. Negara-negara G 20 mewakili 85 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan 2/3 populasi dunia.
Baca Juga :
Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
10 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Cara Sahur yang Baik dan Sehat Menurut Kata Dokter, Tak Boleh Tidur Lagi Setelah Makan!
IntipSeleb
28 menit lalu
Berikut ini panduan lengkap tentang cara sahur yang baik dan sehat, serta tips-tips praktis untuk menjalani puasa dengan penuh energi dan kesehatan menurut dr. Gammarida.
Lirik Lagu Tapuk Cangkemu - Vita Alvia
JagoDangdut
28 menit lalu
Penyanyi dangdut Vita Alvia sempat membawakan lagu yang berjudul Tapuk Cangkemu. Berikut ini lirik lagu dangdut Tapuk Cangkemu yang dibawakan biduan Vita Alvia .
Selengkapnya
Isu Terkini